Setelah usai mengibarkan, mereka diangkut menggunakan kapal dan dibawa ke pinggir.
Baca juga: Geger Dugaan Pungli Berkedok Sumbangan HUT RI di Banyumas, Panitia: 1 Rupiah Pun Kami Belum Terima
Tidak ada wajah lelah dari Susmiyati, namun perasaan senang bercampur haru dirasakannya usai menjadi pasukan pengibar bendera (Paskibra) perempuan pertama di upacara yang sudah berlangsung beberapa tahun terakhir ini.
Dia mengaku sudah menyiapkan diri sejak tiga hari terakhir untuk berlatih berenang dan mengibarkan bendera. Sebagai seorang perempuan satu-satunya, dia mengakui kesulitan berenang saat gelombang tinggi.
"Sabar dan mengikuti arus. Sabar mesti sampai, kita tetap semangat," kata Susmiyati ditemui di Pantai Baron usia upacara, Kamis.
Koordinator Satlinmas Recue Istimewa Wilayah II Baron, Marjono mengatakan ada yang berbeda pada upacara tahun ini, karena gelombang tinggi sekitar 11 feet atau 3,35 meter.
Kondisi ini membuat pihaknya membatasi peserta yang bisa ikut mengibarkan Bendera Merah-Putih di tengah laut.
Peserta upacara terdiri dari Satlinmas Rescue Istimewa se-DIY, murid sekolah, relawan, hingga organisasi masyarakat berada di sekitar Pantai Baron.
"Kendalanya hanya luas area pulau pasir Baron yang jadi berkurang dari biasanya, karena gelombang tinggi," kata dia.
Sekretaris Satlinmas Recue Istimewa Wilayah II Baron, Surisdiyanto menambahkan, pasukan pengibar bendera terdiri dari pasukan khusus yang sudah terlatih.
"Biasanya bisa mencapai lebih dari 100 orang peserta, ada 45 dan 75 pasukan, ditambah relawan dan wisatawan. Hari ini hanya 20 orang terdiri dari 3 pasukan pengibar bendera sisanya pengawal," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.