Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Gunungkidul Tuding "Medsos" Sebabkan Kehamilan Remaja

Kompas.com - 01/08/2023, 15:59 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Gunungkidul, DI Yogyakarta, menuding media sosial salah satu penyebab pernikahan dini semakin meningkat. Gerakan pencegahan pernikahan dini harus dilakukan secara masif sampai tingkat bawah.

"Berdasarkan kajian, dampak buruk dari medsos ada sekitar 45 persen terhadap terjadinya kasus pernikahan dini atau anak hamil duluan," kata Bupati Gunungkidul Sunaryanta ditemui wartawan di Kalurahan Nglanggeran, Patuk. Selasa (1/8/2023).

Dijelaskannya, angka pernikahan dini di Gunungkidul tergeolong tinggi. Tahun lalu ada 182 kasus, dan tahun ini sampai Juli sudah ada 97 kasus.

Baca juga: Kepala BKKBN Sebut Angka Pernikahan Dini Turun, tapi...

"Dari jumlah ini (97) ada 33 anak atau remaja yang posisinya sedang mengandung," kata dia.

Sunaryanta khawatir jika terus dibiarkan, dan tanpa kendali akan memengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bumi Handayani ini. Untuk itu, pihaknya meminta kepada orangtua untuk mengawasi anaknya dalam bermain gawai.

Orangtua diajak untuk mengoptimalkan upaya pencegahan pernikahan dini.

"Bersama-sama menumbuhkan motivasi kepada anak untuk memiliki mimpi atau cita-cita serta berusaha mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan," kata dia.

Pemerintah sendiri, kata dia, sudah banyak program yang dijalankan menyasar Kapanewon dan Kalurahan. Untuk itu, peran masyarakat harus maksimal.

"Saya sampaikan di setiap pertemuan dengan warga agar itu menyukseskan gerakan anti pernikahan dini di Gunungkidul," kata Sunaryanta.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, gerakan terus dilakukan dengan melibatkan kader-kader kesehatan di setiap kalurahan.

"Pencegahan pernikahan dini juga menjadi bagian dari mencetak generasi unggul," kata dia.

Dikatakannya, pernikahan dini proses pernikahan dini terkait dengan kesehatan reproduksi sehingga bisa menyebabkan bayi lahir stunting. Hal ini dari sisi kesehatan, karena ada dampak lain dari pernikahan dini seperti masalah sosial hingga ekonomi

"Kalau stunting maka akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak-anak di masa depan," kata dia.

Baca juga: Pernikahan Dini Masih Marak Terjadi di Kabupaten Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com