Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Ditemukan Gantung Diri di Kamar Kos Daerah Sleman

Kompas.com - 10/07/2023, 14:17 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa yang diketahui merupakan warga Kabupaten Bantul ditemukan tewas di dalam kamar kosnya daerah Kapanewon Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (9/7/2023). Mahasiswa ini meninggal karena gantung diri.

Panit Reskrim Polsek Ngaglik, Ipda YS Udin Afriyanto mengatakan insiden naas ini terjadi pada Minggu (9/7/2023).

"Diketahui sekitar jam 11.30 WIB. Tempat kejadian di kamar kos, Ngaglik, Sleman," ujar Panit Reskrim Polsek Ngaglik Ipda YS Udin Afriyanto, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Pria Gantung Diri di Cempaka Putih adalah Polisi, Diduga Depresi karena Tak Kunjung Sembuh

Udin Afriyanto menyampaikan, korban merupakan seorang mahasiswa salah satu universitas swasta di DI Yogyakarta (DIY).

Peristiwa tersebut diketahui oleh ayah korban yang datang ke kos dengan membawa makanan. Sesampainya di kos, pintu kamar diketuk namun tidak ada respons. Makanan yang dibawa lantas diletakkan di depan pintu kamar korban.

"Selesai dari pekerjaannya, ayah korban kembali ke kos-kosan korban, dan posisi pintu masih masih dalam keadaan tertutup," urainya.

Pintu kamar kembali diketuk namun tidak ada respons dari dalam. Ayah korban lantas memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan. Namun pintu tetap tidak bisa dibuka.

"Melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk ke dalam kamar korban sudah tergantung di pojokan kamar kos," ucapnya.

Usai mendapat laporan, Polisi bersama dari Pukesmas datang ke lokasi. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban .

Baca juga: Saat Sopir di Bekasi Nekat Gantung Diri di Kantornya, Diduga karena Istri Tak Mau Diajak Hidup Susah

"Tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan pada tubuh korban. Di leher ada jeratan melingkar," ungkapnya.

Keterangan dari pihak keluarga, lanjut Udin Afriyanto, korban dalam kondisi sehat dan tidak punya masalah selama ini.

Korban cenderung pendiam dan jarang bercerita dengan anggota keluarga.

Baca juga: Bersihkan Rumah Kosong, Tukang Kebun di Cempaka Putih Temukan Pria Gantung Diri

"Pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut untuk dilakukan visum. Membuat surat pernyataan dari keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah," pungkasnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com