Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangsal Trajumas, Sempat Menjadi Tempat Pengadilan di Keraton Yogyakarta

Kompas.com - 10/07/2023, 07:24 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Arsitektur ini membuat konstruksi atap teratas (brunjung atau gajah) dengan atap penanggap dipisahkan dengan konstruksi lambang gantung, yaitu atap limasan susun dua dengan atap bagian bawah digantungkan pada atap bagian atas dengan empat buah saka bentung.

Di bawah atap penanggap ditambahkan emper keliling empat sisi berbahan penutup atap berupa sirap asbes lei.

Di bagian atas terdapat pamidhangan yang disangga saka guru, dilengkapi dengan susunan balok tumpangsari.

Bentuk bangsal ini juga dicirikan dengan jumlah saka guru yang berjumlah enam, yang berdasarkan komponen inilah maka disebut “Tajumas” yang berarti timbangan emas.

Enam saka guru sebagai konstruksi penyangga atap memiliki ukuran tinggi 5,31 m, penampang 22 cm x 22 cm.

Adapun 14 saka penanggap berukuran tinggi 2,89 m, penampang 15 cm x 16 cm, serta 22 saka emper berukuran tinggi 2,07 m, penampang 12 cm x 15 cm.

Semua tiang di Bangsal Trajumas di cat hijau tanpa ornamen, serta memiliki umpak batu berornamen padma.

Adapun lantai Bangsal Trajumas menggunakan tegel bermotif berukuran 20 cm x 20 cm.

Permukaan lantai di bawah atap brunjung dan penanggap rata dalam satu bidang ( jerambah) dan lebih tinggi 30 cm dari lantai di bawah atap emper/penitih ( jogan) yang ditinggikan 12 cm dari permukaan halaman Sri Manganti.

Terdampak Gempa Jogja 2006

Bangsal Trajumas sempat roboh akibat bencana gempa bumi 27 Mei 2006 silam.

Dilansir dari Kompas.com rekonstruksi bangsal ini baru dilakukan pada tahun 2009.

Dalam prosesnya, kegiatan rekonstruksi tidak mengalami banyak kesulitan karena Keraton sudah memiliki data-data yang cukup terkait rancang bangun Trajumas.

Ketika roboh, Keraton dibantu dengan arkeolog telah mencatat secara rinci bagian-bagian penting Trajumas.

Sumber:
jogjacagar.jogjaprov.go.id 
nasional.kompas.com . 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com