Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit APBD, Anggaran Kunker DPRD Gunungkidul Dikurangi, Proyek Penataan Kota Ditunda

Kompas.com - 13/06/2023, 22:11 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan DPRD Gunungkidul, DI Yogyakarta, sepakat mengurangi anggaran sejumlah proyek dan kunjungan kerja. Hal ini dilakukan agar 53 proyek di Gunungkidul tidak semuanya berhenti karena anggaran defisit. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul Sri Suhartanta mengatakan, pihaknya hari ini menggelar rapat tertutup dengan pimpinan dewan terkait PMK No.194/PMK.07/2022 tentang batas minimum dan maksimal kumulatif defisit APBD, dan batas maksimal kumulatif pembiayaan utang daerah tahun anggaran 2023.

Dalam Surat Edaran (SE) Bupati Nomor 100.1.14/896 perihal tindak lanjut PMK No.194/PMK.07/2022, disebutkan bahwa anggaran pengadaan barang dan jasa yang dihentikan sebesar Rp 20,6 miliar. 

Baca juga: Defisit Anggaran Melebihi Batas Minimal, Pemkab Gunungkidul Hentikan 53 Proyek Infrastruktur

"Hari ini kita bertemu dengan DPRD terkait tindak lanjut PMK itu. Dan menyepakati beberapa hal," kata Sri yang ditemui di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari, Selasa (13/6/2023). 

Pemkab dan DPRD sepakat menghentikan sementara proyek penataan wajah kota tahap kedua, dan penataan taman parkir. Ke depan akan dicari solusi untuk pembangunan dua proyek itu. 

"Pak bupati, dan TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) sudah sepakat ditunda dulu. Ke depan kita mencari alternatif pembiayaan," kata Sri.

Selain itu, Pemkab dan DPRD melakukan pencermatan kembali terhadap 53 proyek yang dihentikan. Jika sudah ada kesepakatan akan diterbitkan SE Bupati yang baru. 

"Nanti dicermati masing-masing, mungkin malah utuh sesuai dengan rencana, atau dengan swakelola penambalan yang rusak parah," kata dia.

Plt Kepala BKAD Kabupaten Gunungkidul, Saptoyo mengatakan dalam pencermatan anggaran juga akan dilihat beberapa proyek prioritas. Misalnya terkait penanganan bencana yang tidak masuk APBD 2023. Jika nantinya memungkinkan akan dimasukkan, meski konsekuensinya ada ruas jalan yang harus ditunda perbaikannya.  

"Ada yang dampak bencana belum masuk anggaran, dan ada yang mungkin bisa ditunda dulu," kata dia.

"Masih dicermati lagi masih berjalan, dan masih dinamis. Nanti kita akan kumpul lagi," ungkapnya.

Sementara Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, pihaknya mendorong penundaan penataan wajah kota dan taman parkir. Selain itu juga akan melakukan pencermatan anggaran di internal DPRD. Seperti pencermatan anggaran pokok-pokok pikiran (pokir), BKK, hingga kunjungan kerja. 

Baca juga: Rapat soal Anggaran Ricuh, Pintu Kaca DPRD Bone Pecah

"Demi kepentingan masyarakat kita mengurangi anggaran pokir, BKK, hingga kunker, saat ini masih dicermati," kata Endah. 

Dikatakannya dari hasil rapat bersama dengan Pemkab Gunungkidul menyepakati usulan yang berasal dari Pagu Indikatif Wilayah Kapanewon (PIWK) tetap dijalankan. Meski begitu ada pengurangan volume. Dari sekitar Rp 22 miliar anggaran, nantinya pengurangan hanya sekitar Rp 7,9 miliar yang ditunda.

"PIWK itu kan usulan dari tingkat RT maka itu tetap dijalankan, hanya saja volumenya dikurangi," kata Endah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Yogyakarta
Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Yogyakarta
Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta
Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Yogyakarta
Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Yogyakarta
Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Yogyakarta
Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com