Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kerusuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta, Bermula dari Keributan di Parangtritis

Kompas.com - 05/06/2023, 10:22 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Kericuhan terjadi di Jalan Tamansiswa, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY, pada Minggu (4/6/2023) malam.

Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan, pihaknya masih berjaga di lokasi kejadian dan sejumlah titik rawan usai peristiwa tersebut.

"Informasi pastinya belum dapat kami sampaikan, tetapi yang jelas pihak kepolisian sudah melakukan pengamanan di sejumlah titik rawan," kata Timbul, Minggu (4/6/2023) malam, dikutip dari TribunJogja.com, Senin (5/6/2023).

Kawasan itu sempat ditutup akibat adanya bentrokan antar massa. Tim gabungan Polresta Yogyakarata dan Polda DIY pun kemudian berhasil mengevakuasi massa yang bersitegang.

Kronologi kejadian

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJogja.com, bentrokan itu dipicu oleh keributan yang terjadi di wilayah Parangtritis, Kalurahan Kretek, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, DIY, pada Minggu (4/6/2023).

Baca juga: Kericuhan Tamansiswa Mereda, Kapolda DIY Minta Masyarakat Tak Terpancing Isu dan Ajakan Membuat Kriminal

Sorenya sekitar pukul 17.00 WIB, ratusan orang datang ke Jalan Kenari untuk menindaklanjuti permasalahan yang terjadi.

Massa tersebut diadang oleh jajaran kepolisian dari Polsek Umbulharjo, Polresta Yogyakarta, Satuan Brimob Polda DIY, serta personel Koramil 0734/07 Umbulharjo agar tidak terjadi bentrokan.

Pukul 17.30 WIB, massa diarahkan keluar dari wilayah Jalan Kenari untuk mencegah keributan. Kemudian, pukul 17.46 WIB, massa didorong oleh pihak keamanan ke arah Jalan Kusumanegara.

Pukul 18.15 WIB, massa didorong ke arah Jalan Tamansiswa. Pukul 18.55 WIB, massa kemudian diarahkan putar balik ke arah utara Jalan Tamansiswa guna menghindari bentrok.

Beberapa orang dari kelompok itu pun sempat dimasukkan ke dalam truk kompi milik kepolisian untuk dievakuasi ke arah selatan. Massa yang mengetahui hal itu kemudian melempari truk dengan batu.

Baca juga: Bentrok 2 Kelompok Massa di Jalan Tamansiswa Yogyakarta

Tangis ibu-ibu

Dalam kejadian tersebut, tiba-tiba seorang ibu-ibu teriak histeris sembari menangis berharap bentrokan bisa segera berakhir.

Dia pun menyesalkan, karena akibat kericuhan itu bangunan bersejarah Pendopo Tamansiswa rusak.

"Kula tiyang (saya orang) Jogja, pak. Besok anak-anak harus sekolah. (Di sini) ada TK, SD, SMP. Jenengan (anda) juga harus bekerja," teriak perempuan berbaju biru itu.

Ibu itu juga turut mengais sisa-sisa tulisan penanda Pendopo Tamansiswa yang mengalami kerusakan.

"Kula boten ikhlas (saya tidak ikhlas) bangunan ini bersejarah. Sampun, pak (sudah, pak)," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com