Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagihan Belum Dibayar, Korban Istaka Karya Demo di Underpass Kentungan Sleman

Kompas.com - 08/05/2023, 14:42 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan supplier dan sub kontraktor pembangunan underpass Kentungan, Jalan Kaliurang, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman menggelar aksi demo.

Aksi demo yang digelar di underpass Kentungan ini karena mereka belum mendapat bayaran pelunasan.

Sekitar pukul 10.33 WIB massa aksi tiba di underpass Kentungan. Massa aksi datang dengan menggunakan sepeda motor dan truk. Tampak turut demo, sejumlah difabel yang berkerja di salah satu sub kontraktor.

Baca juga: Polisi Kejar 2 Orang yang Diduga Hendak Ambil Motor Milik Perempuan di Sleman

Selain berorasi, massa aksi juga membawa poster dan spanduk bertuliskan antara lain " Jargon Akhlak Tapi Pembayaran Tidak Berakhlak" dan "Underpass ini Disegel oleh Rakyat Korban BUMN Istaka Karya".

"Saya merasakan betul, ketika saya mengirim batu untuk underpass ini. Ada ribuan kubik batu saya bawa dari Merapi," ujar Bambang Susilo, Ketua Persatuan Korban Istaka Karya di sela-sela aksi demo di underpass Kentungan, Jalan Kaliurang, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Senin (8/05/2023).

Bambang menyampaikan pada saat pembangunan underpass Kentungan, perusahaanya menjadi sub kontraktor yang menyuplai material batu.

Pada saat itu Istaka Karya meminta batu yang paling bagus untuk pembangunan underpass Kentungan. Selain itu juga meminta pengiriman dan pengerjaan di percepat agar pembangunan segera selesai.

"Setelah selesai (pembangunan underpass Kentungan) mana uang kami? Istaka (Istaka Karya) belum membayar ke kami, itulah kita menuntut hak kami. Total kerugian di bawah 2 miliar," tegasnya.

Baca juga: Jalan di Underpass Kentungan Sleman Sempat Tergenang Air

Menurut Bambang yang menjadi korban tidak hanya perusahaannya. Tetapi ada banyak perusahaan supplier dan subkontrak Istaka Karya yang menjadi korban karena sampai dengan saat ini belum menerima pelunasan pembayaran.

"Kalau yang di sini (underpass Kentungan) ada sekitar 10 an (supplier dan subkontrak). Estimasi kurang lebih (yang belum dibayarkan) ya sekitar 30 an miliar," tandasnya.

Bambang menuntut agar pemerintah termasuk Menteri BUMN menyelesaikan permasalahan ini. Sebab, perusahaan supplier dan subkontrak juga sudah mengeluarkan uang untuk mendukung proyek pembangunan. Bahkan, sampai ada yang harus meminjam uang di bank.

"Tuntutannya agar dibayar lunas utang-utang BUMN. Ada BUMN yang dibubarkan kita nggak menolak. Tetapi hak-hak rakyat yang ikut proyek, harusnya dibayar semuanya, jangan seperti ini," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Perkobik (Persatuan Korban Istaka Karya) Muhammad Yudan menilai pailitnya Istaka Karya hanya akal-akalan. Kepailitan Istaka Karya adalah kebobrokan dan ada kelalaian.

"Kita juga punya bukti PPA itu tidak melaksanakan tugasnya dengan baik karena PPA juga sudah mengkondisikan pailit padahal PPA itu seharusnya tugasnya adalah merestrukturisasi memberi BUMN-BUMN yang sakit untuk kembali sehat beroperasi tapi nyatanya semua sudah dikondisikan," urainya.

Yudan meminta Presiden Joko Widodo untuk turun langsung menyelesaikan permasalahan dengan membayarkan hak-hak perusahaan supplier dan sub kontraktor dari Istaka Karya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com