YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tim pengamanan libur Lebaran memastikan tidak ada penghapusan sementara jalur ekstrem di Gunungkidul, DI Yogyakarta, dari aplikasi Google Maps. Petugas sudah memasang spanduk peringatan.
Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Gunungkidul, Bayu Susilo Aji mengatakan, ada sejumlah jalan ekstrem di Gunungkidul yang memiliki tanjakan cukup curam. Di antaranya Tanjakan Clongop, Gedangsari, Bundelan di Kapanewon, Ngawen, jalur Dlingo-Playen hingga Tanjakan Petir Rongkop.
Dia mengatakan, kendaraan berat dilarang melintas di jalur tersebut untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Hal ini mengingat adanya tanjakan dan tikungannya cukup ekstrem.
Baca juga: Jalur Cinomati Bantul Dihilangkan dari Google Maps Selama Libur Lebaran
"Untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalur ekstrem sudah dilakukan antisipasi dengan memasang rambu-rambu lalu lintas, dan sepanduk peringatan," kata Bayu saat dihubungi wartawan melalui telepon Rabu (19/4/2023).
Dikatakannya pihaknya tidak menutup akses sementara di aplikasi penunjuk arah seperti yang dilakukan di Bantul.
"Tidak ada kerja sama dengan penyedia layanan agar menghapus sementara jalur ektrem agar tidak dilalui," kata dia.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Gunungkidul, AKP Antonius Purwanta menyampaikan, pihaknya bersama dengan Dinas Perhubungan berupaya mencegah kendaraan berat melalui jalur ekstrem.
"Nanti disiapkan tim patroli untuk memantau," kata dia.
Sejumlah rekayasa arus lalulintas disiapkan untuk mengantisipasi kepadatan, termasuk tim ganjal ban.
Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto memperkirakan puncak arus mudik mulai terjadi pada Rabu (19/4/2023) ini, dan Kamis (20/4/2023) besok. Prediksi ini mengacu pada jatuhnya 1 Syawal 1444 Hijriah, dan sebagian besar umat muslim di DIY akan merayakan Idulfitri pada Jumat (21/4/2023).
Pergerakan kendaraan akan dominan di Jalan Yogyakarta-Wonosari.
"Sebab jalan ini jadi akses utama bagi pemudik menuju Gunungkidul," kata Rakhmadian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.