Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Tuban M 6,6 Sempat Terasa di Kulon Progo, Kapolda DIY: Tenang

Kompas.com - 14/04/2023, 20:46 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Gempa Tuban dengan magnitudo 6,6 terasa sampai ke Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Getaran gempa juga dirasakan warga Kalurahan Pengasih yang ikut agenda Jumat Curhat Kepolisian Daerah DIY, yang berlangsung di pendopo joglo Taman Budaya Kulon Progo (TBK). Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan hadir di Jumat Curhat itu.

Goyangan kencang dirasa terjadi dua kali dalam tempo lama. Lampu gantung ukuran besar di pendopo bahkan sampai ada yang jatuh manik-maniknya.

Baca juga: Gempa Tuban Terasa hingga Purwokerto, Warga Sempat Mengira Suren

Awalnya, warga tidak ada yang panik. Kapolda Suwondo sempat sejenak menghentikan ceramahnya ketika goyangan pertama. Saat itu, manik-manik lampu gantung jatuh.

Tidak ada yang panik. Ceramah kembali dilanjutkan. Namun kemudian, goyangan menyusul kembali.

Semua peserta mendapat sinyal untuk keluar ke halaman yang lebih terbuka di TBK. Semua peserta Jumat Curhat lantas keluar pendopo. Ada yang jalan tenang ada pula yang berlari.

Tidak ada kepanikan berarti saat semua peserta dan polisi keluar pendopo.

“Petugas itu harus memimpin dalam situasi itu, pertama tenang. Begitu. Gempa, ya sudah kita keluar,” kata Suwondo, Jumat (14/4/2023).

“Kapolres tadi, bapaknya (seorang peserta) masih menikmati goyangan lampu lalu diajak keluar. Tapi yang harus dilakukan ketika merasakan situasi itu, tenang dan lakukan langkah, langkah seperti yang kita ketahui bersama sebagai langkah penyelamatan,” kata Suwondo kemudian.

Semua peserta kembali ke pendopo untuk mengikuti Jumat Curhat hingga selesai. Acara itu berlangsung hingga waktu berbuka puasa.

Mereka melanjutkan dengan ramah tamah dan buka puasa bersama.

Jumat Curhat kegiatan rutin Polri belakangan ini. Kegiatan ini menjadi saluran aspirasi warga lewat polisi. Aksi serupa juga dilakukan di tingkat Polres maupun Polsek. Polisi menggali informasi, tuntutan dan harapan di dalam masyarakat sekaligus saluran edukasi bagi warga.

Berlangsung di pendopo TBK kali ini, Kapolda Suwondo bertemu dan mendengarkan suara warga Desa Pengasih. Mereka mengeluhkan persoalan petasan, mercon, anak-anak potensial kekerasan jalanan dan genk, hingga anak yang sudah dapat motor meski di bawah umur.

Baca juga: Gempa M 6,6 Tuban Terasa di Malang, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com