Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Buru Pelaku Pengeroyokan Anak di Bumijo Yogyakarta

Kompas.com - 11/04/2023, 09:23 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Satreskrim Polresta Yogyakarta masih memburu pelaku pengeroyokan di Jalan Tentara Pelajar, Bumijo, Kota Yogyakarta.

"Kami masih dalami diduga pelaku lainnya, karena masih dalam proses penyidikan akan terus kami kembangkan terhadap pelaku lainnya yang terlibat dalam kejadian tersebut," ujar Kasatreskrim Polresta Yogyakarta AKP Archye Nevada, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Kasus Pengeroyokan Anak di Yogyakarta, Pelaku Mengaku Diserang Terlebih Dulu

Menurutnya, dalam kasus ini pihaknya masih melakukan pendalaman kemungkinan terdapat pelaku lain.

Sebab, dalam proses penyidikan diketahui kasus ini tidak hanya dua rombongan tetapi terdapat rombongan lainnya.

"Ini banyak rombongan, tidak hanya rombongan pelaku tetapi ada rombongan lain yang diduga melakukan penganiayaan," ucap dia.

Archye menambahkan pihaknya telah melakukan rekonstruksi kasus pengeroyokan dengan korban NH (15) di Jalan Tentara pelajar, Kota Yogyakarta. Sebanyak 19 adegan rekonstruksi dipraktikan pada Senin (10/4/2023) siang ini.

"Rekonstruksi terkait dengan kasus 170. Sejumlah 19 adegan dengan poin-poin di setiap adegan," katanya.

Baca juga: Otak Pengeroyokan Anak di Kabupaten Semarang Divonis 4 Tahun Penjara

Menurutnya, dalam reka adegan ini sebanyak 16 tersangka dihadirkan untuk mempraktikkan pengeroyokan terhadap NH.

Dari 16 tersangka sebanyak 9 tersangka berumur dewasa dan 7 lainnya dengan status anak berhadapan dengan hukum.

"Saat ini ada 16 tersangka 9 dewasa dan 7 anak berhadapan dengan hukum (ABH)," kata dia.

Archye menjelaskan pada rekonstruksi ini diketahui korban terjatuh karena lemparan batu dari pelaku. Setelah dilempar batu, korban tidak sadarkan diri dan dikeroyok para pelaku.

"Dalam adegan ada yang melakukan pemukulan dengan sabuk, menendang, memukul pakai sarung, ada melempar batu sekali," ujarnya.

Disinggung soal pernyataan pelaku bahwa pelaku dilempar terlebih dahulu oleh rombongan korban, Archye menjelaskan bahwa pelemparan tongkat tersebut dilakukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) lain.

"Dari rombongan korban melempar tongkat namun tidak mengenai pelaku, sempat menghindari. Kami laksanakan pencarian barang bukti yang dilempar tidak ketemu," jelas dia.

Lebih lanjut, Archye mengungkapkan kondisi korban masih dalam perawatan sudah bisa menggerakan anggota tubuh badan tetapi belum sadar.

"Masih perawatan kondisi terakhir sudah menggerakkan badan belum sadar masih perawatan di RS Sardjito," kata dia.

Atas perbuatan pelaku disangkakan oleh pasal 170 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 9 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com