Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Racun Potasium Mbah Slamet untuk Bunuh 12 Orang, Korban Muntah dan Tewas dalam 5 Menit

Kompas.com - 05/04/2023, 20:53 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Slamet Tohari atau Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara mengungkapkan caranya membunuh para korbannya.

Mbah Slamet menggunakan racun potasium untuk membunuh para korbannya. Efek yang ditimbulkan racun itu pun disebut sangat kuat.

Menurut keterangan Mbah Slamet kepada polisi, korbannya langsung muntah usai menenggak minuman beracun tersebut. Lima menit kemudian, korbannya pun sudah tak berdaya.

Selain itu, menurut Mbah Slamet, para korbannya tak ada yang menanyakan perihal minuman itu sebelum menenggaknya, sebab mereka menganggap minuman itu bagian dari ritual penggandaan uang.

Baca juga: BS Bantu Mbah Slamet Cari Korban, Promosikan Penggandaan Uang di Facebook, Dibayar hingga Rp 10 Juta

Polisi temukan 12 jasad korban Mbah Slamet

Menurut Hendri, hingga saat ini, polisi telah mengevakuasi 12 jenazah yang diduga korban Mbah Slamet.

"Saya pastikan hari ini totalnya 12 mayat," ucap Hendri.

"Sudah tiga hari evakuasi, hari pertama kami menemukan 1 mayat, hari kedua 9 mayat, dan hari ketiga 2 mayat," imbuhnya.

Sementara itu, dia melanjutkan, Mbah Slamet tak bisa menjawab ketika diminta menyebutkan identitas mayat yang ditemukan pada tiap lubang.

Tersangka hanya bisa menyebut dua orang korban pasangan suami-istri yang juga dikubur di area lahan milik Mbah Slamet itu.

Baca juga: Misteri Botol Air Mineral di Tiap Liang Kuburan Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Selain itu, tersangka yang melakukan aksi pembunuhan sejak tahun 2020 itu mengaku tidak ingat jarak waktu pembunuhan para korbannya.

Oleh karena itu, menurut Hendri, pihaknya tak menutup kemungkinan akan adanya temuan jenazah korban Mbah Slamet yang lain.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul "Ganasnya Racun Racikan Mbah Slamet Tewaskan 12 Orang, Korban 5 Menit Tewas, Tak Bisa Minta Tolong"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com