Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Buaya di Sungai Oya Gunungkidul, Polisi Beri Penjelasan

Kompas.com - 03/04/2023, 11:31 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Playen, terus berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta terkait munculnya seekor buaya di sekitar Sungai Oya, Banaran, Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Disebutkan jika diduga ada seekor buaya yang hilang dari karantina.

Kapolsek Playen AKP Sigit Teja Sukmana mengatakan, hasil koordinasi dengan BKSDA, diketahui telah terjadi banjir di sekitar penangkaran rusa di Hutan Bunder sekitar 5 sampai 6 hari lalu.

Selain penangkaran rusa, diketahui juga ada karantina buaya.

Baca juga: Pengakuan Perekam Video Viral Buaya di Sungai Oya Gunungkidul: Panjangnya 1,5 Meter

"Setelah air surut ternyata ada satu ekor buaya yang hilang," kata Sigit saat dihubungi wartawan melalui telepon, Minggu (2/4/2023).

Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan jika buaya yang berkeliaran di sekitar sungai Oya itu berasal dari karantina.

Sigit mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BKSDA untuk melakukan penangkapan. Sebab, banyak warga yang beraktivitas di sekitar sungai.

"Kita belum berani memastikan apakah buaya yang muncul di Sungai Oya adalah buaya yang hilang. Mudah-mudah segera ditangkap, pokoknya pencarian terus dilakukan sampai buayanya ketangkap," kata dia.

Sigit mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai Oya.

Triono, salah seorang warga yang berusaha menangkap buaya mengatakan, penangkapan ini bermula saat dirinya bermula kemunculan buaya ramai digunakan status WhatsApp oleh warga.

Baca juga: Video Viral Kemunculan Buaya di Sungai Oya Gunungkidul, Warga Sempat Berusaha Menangkap

Dirinya mencoba untuk mencari informasi sumber awal gambar. Diketahui salah seorang warga yang mengambil foto buaya di sekitar pertemuan sungai oya, dan dari sungai kemuning.

"Saya ini hidup sejak kecil di sekitar sungai oya, tetapi tidak pernah melihat ada buaya," kata dia.

Triono dan seorang temannya pun melakukan penelusuran kebenaran informasi itu. Benar saja, buaya berada di pinggir sungai, dan dirinya yang terbiasa dengan hewan liar di sekitar sungai oya.

"Jadi teman saya itu memanjat pohon melihat ada buaya itu, lalu kami mendekat," kata dia.

Baca juga: Balita Umur 2 Tahun Hilang, Tubuhnya Ditemukan di Mulut Buaya

Menggunakan kaos yang dipakainya Triono mencoba menutup kepala buaya, dan temannya merekam menggunakan telepon genggam. Saat mencoba menangkap, temannya terpeleset dan buaya itu lari.

Menurut Triono penangkapan ini karena di sekitar Sungai Oya banyak aktivitas warga seperti mencari rumput, memancing, hingga berenang. Panjang buaya sekitar 1 sampai 1,5 meter.

"Sebenarnya buaya kemarin setelah masuk air keluar lagi, namun tidak bisa ditangkap. Hari ini belum muncul lagi," kata dia.

Minggu pagi hingga siang, sejumlah komunitas dan warga berusaha menyisir buaya di sekitar sungai Oya. Namun belum membuahkan hasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com