YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pada Minggu (12/3/2023), Gunung Merapi teramati mengeluarkan awan panas guguran.
Video kepulan asap awan panas guguran Gunung Merapi diunggah di media sosial Twitter.
Kepulan asap tersebut diunggah oleh akun Twitter @merapi_uncover pada 12 Maret 2023 pukul 08.59 WIB.
Baca juga: Abu Vulkanik Gunung Merapi sampai Kabupaten Semarang, Warga Bersih-bersih
Di atas video yang diunggah ditulis keterangan "Silahkan berimajinasi, Asap di Merapi pagi ini"
Video asap yang diunggah tersebut kemudian diedit dengan berbagai bentuk sesuai imajinasi masing-masing netizen.
Ada netizen mengimajinasikan bentuk asap tersebut menyerupai tokoh pewayangan Petruk. Ada juga netizen yang mengimajinasikan asap tersebut berbentuk tentara Rusia.
Ada juga netizen yang mengimajinasikan asap tersebut berbentuk sirkuit Moto GP. Bahkan ada juga yang berimajinasi berbentuk petugas yang sedang memegang alat untuk memperbaiki jalan.
Baca juga: Erupsi Lagi, Ini Bahaya Awan Panas yang Dikeluarkan Gunung Merapi
Saat dimintai tanggapan terkait imajinasi bentuk dari kepulan asap Gunung Merapi, Kepala prodi (Kaprodi) DKV ISI Yogyakarta Daru Tunggul Aji mengatakan sebenarnya dalam memandang sebuah foto ada beberapa hal yang saling terkait di benak si pemandang.
"Yang pertama adalah fakta peristiwa, dan yang kedua adalah imajinasi. Jadi antara fakta peristiwa dan imaji si pemandang akan berpengaruh pada pola persepsi visual," ujar Kepala prodi (Kaprodi) DKV ISI Yogyakarta Daru Tunggul Aji saat memberikan penjelasan melalui chat WhatsApp (WA), Minggu (12/3/2023).
Meski demikian, apa yang dipersepsikan oleh si pemandang lanjut Daru belum tentu dapat diklaim sebagai sebuah kebenaran.
Sebab bagaimanapun dalam konsep memandang foto, hal yang demikian bersifat sangat personal dan tidak dapat digeneralisir.
Daru mengungkapkan di dalam kasus tersebut, masyarakat sudah lekat dengan anggapan bahwasanya kemunculan Mbah Petruk yang kerap dihubung-hubungkan dengan misteri di Gunung Merapi. Terutama yang berkaitan dengan erupsi.
"Ini kembali lagi pada persepsi dan imajinasi masing-masing orang yang tentu saja tidak bisa digeneralisir," urainya.
Faktor kebudayaan yang dianut oleh seseorang lanjut Daru juga berpengaruh dalam membangun persepsi.
"Sangat personal, mungkin orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang sama atau berasal dari komuniitas yang sama akan memiliki persepsi yg sama," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Minggu (12/03/2023) dari pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran sebanyak enam kali ke arah barat daya. Jarak luncur awan panas guguran 1.500 meter - 2.500 meter.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengeluarkan laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 12 Maret 2023 pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB.
Di dalam laporan, visual Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.
Teramati enam kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500-2.500 meter mengarah ke barat daya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.