Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netizen Berimajinasi Soal Asap Merapi, Mulai Petruk hingga Moto GP, Kaprodi ISI: Sangat Personal

Kompas.com - 13/03/2023, 12:30 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pada Minggu (12/3/2023), Gunung Merapi teramati mengeluarkan awan panas guguran.

Video kepulan asap awan panas guguran Gunung Merapi diunggah di media sosial Twitter.

Kepulan asap tersebut diunggah oleh akun Twitter @merapi_uncover pada 12 Maret 2023 pukul 08.59 WIB.

Baca juga: Abu Vulkanik Gunung Merapi sampai Kabupaten Semarang, Warga Bersih-bersih

Di atas video yang diunggah ditulis keterangan "Silahkan berimajinasi, Asap di Merapi pagi ini"

Video asap yang diunggah tersebut kemudian diedit dengan berbagai bentuk sesuai imajinasi masing-masing netizen.

Ada netizen mengimajinasikan bentuk asap tersebut menyerupai tokoh pewayangan Petruk. Ada juga netizen yang mengimajinasikan asap tersebut berbentuk tentara Rusia.

Ada juga netizen yang mengimajinasikan asap tersebut berbentuk sirkuit Moto GP. Bahkan ada juga yang berimajinasi berbentuk petugas yang sedang memegang alat untuk memperbaiki jalan.

Baca juga: Erupsi Lagi, Ini Bahaya Awan Panas yang Dikeluarkan Gunung Merapi

Saat dimintai tanggapan terkait imajinasi bentuk dari kepulan asap Gunung Merapi, Kepala prodi (Kaprodi) DKV ISI Yogyakarta Daru Tunggul Aji mengatakan sebenarnya dalam memandang sebuah foto ada beberapa hal yang saling terkait di benak si pemandang.

"Yang pertama adalah fakta peristiwa, dan yang kedua adalah imajinasi. Jadi antara fakta peristiwa dan imaji si pemandang akan berpengaruh pada pola persepsi visual," ujar Kepala prodi (Kaprodi) DKV ISI Yogyakarta Daru Tunggul Aji saat memberikan penjelasan melalui chat WhatsApp (WA), Minggu (12/3/2023).

Meski demikian, apa yang dipersepsikan oleh si pemandang lanjut Daru belum tentu dapat diklaim sebagai sebuah kebenaran.

Sebab bagaimanapun dalam konsep memandang foto, hal yang demikian bersifat sangat personal dan tidak dapat digeneralisir.

Daru mengungkapkan di dalam kasus tersebut, masyarakat sudah lekat dengan anggapan bahwasanya kemunculan Mbah Petruk yang kerap dihubung-hubungkan dengan misteri di Gunung Merapi. Terutama yang berkaitan dengan erupsi.

"Ini kembali lagi pada persepsi dan imajinasi masing-masing orang yang tentu saja tidak bisa digeneralisir," urainya.

Faktor kebudayaan yang dianut oleh seseorang lanjut Daru juga berpengaruh dalam membangun persepsi.

"Sangat personal, mungkin orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang sama atau berasal dari komuniitas yang sama akan memiliki persepsi yg sama," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Minggu (12/03/2023) dari pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran sebanyak enam kali ke arah barat daya. Jarak luncur awan panas guguran 1.500 meter - 2.500 meter.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengeluarkan laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 12 Maret 2023 pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB.

Di dalam laporan, visual Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.

Teramati enam kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500-2.500 meter mengarah ke barat daya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, 'Drone' Dilarang Terbang

Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, "Drone" Dilarang Terbang

Yogyakarta
Mbah Panut 'Simbah Nikah' Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Mbah Panut "Simbah Nikah" Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Yogyakarta
Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Yogyakarta
Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Yogyakarta
Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Yogyakarta
Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Yogyakarta
Cerita Cinta Polisi Tertua dalam Video Viral 'Simbah Nikah' Sempat LDR hingga CLBK

Cerita Cinta Polisi Tertua dalam Video Viral "Simbah Nikah" Sempat LDR hingga CLBK

Yogyakarta
Sekaten di Keraton Yogyakarta Dimulai Hari Ini, Kenali Upacaranya...

Sekaten di Keraton Yogyakarta Dimulai Hari Ini, Kenali Upacaranya...

Yogyakarta
Soroti Tingginya Biaya Hajatan, Bupati Gunungkidul Ingatkan Perangkat Desa Tak Terjerat Pinjol

Soroti Tingginya Biaya Hajatan, Bupati Gunungkidul Ingatkan Perangkat Desa Tak Terjerat Pinjol

Yogyakarta
Komplotan Ini Timbun BBM di Rumah Kontrakan, Tiap Hari Beli 800 Liter Pertalite

Komplotan Ini Timbun BBM di Rumah Kontrakan, Tiap Hari Beli 800 Liter Pertalite

Yogyakarta
Cerita Warga Pergoki Mobil dari Yogya Hendak Buang Sampah ke Gunungkidul

Cerita Warga Pergoki Mobil dari Yogya Hendak Buang Sampah ke Gunungkidul

Yogyakarta
Viral Video 'Simbah Nikah', Kisah Mbah Panut yang Jadi Polisi Tertua di Sidang Nikah Polres Bantul

Viral Video "Simbah Nikah", Kisah Mbah Panut yang Jadi Polisi Tertua di Sidang Nikah Polres Bantul

Yogyakarta
 Misteri Mayat Bayi Kembar yang Dibuang di Sungai Sleman Terungkap dari Klinik Bersalin

Misteri Mayat Bayi Kembar yang Dibuang di Sungai Sleman Terungkap dari Klinik Bersalin

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com