YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dirasakan terlalu berat bagi mahasiswa yang kurang mampu. Pemerintah DIY mengimbau kepada seluruh kampus di DIY agar selalu informasikan beasiswa bagi mahasiswa.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan saat ini Pemerintah DIY sudah 3 tahun menghapus beasiswa bagi mahasiswa, karena terbentur kewenangan. Kewenangan Pemerintah DIY memberian beasiswa bagi SMA dan SMK.
"Pemda memang sudah 3 tahun tidak ada beasiswa untuk mahasiswa yang ada itu untuk SMA dan SMK. Tentu terkait kewenangan saja," ujarnya, Senin (20/2/2023).
Aji menambahkan, sumber beasiswa bagi mahasiswa ini memiliki berbagai sumber seperti dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dari pihak kampus sendiri, hingga sumber dari lembaga-lembaga lain.
"Kalau ada kesulitan (mahasiswa) kampus itu wajib membantu mahasiswanya mencarikan beasiswa," katanya.
Selain mencarikan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, kampus juga wajib memberikan keringanan bagi mahasiswa kurang mampu.
Menurut Aji bentuk pemberian keringanan tidak harus membebaskan uang kuliah bisa saja keringanan dengan cara subsidi silang.
"Kebijakan kampus meringankan tidak harus gratis supaya meringankan. Kampus juga harus pintar-pintar melakukan subsidi silang," jelas Aji.
Lanjut Aji, kampus wajib menginformasikan mahasiswa untuk mengurus persyaratan sehingga kampus ada alasan untuk melakukan pembebasan atau memberikan keringanan.
Baca juga: Mahasiswi UMBY Tewas di Embung Tambakboyo Sleman Disebut Kesulitan Keuangan, Ini Kata Kampus
Sebelumnya, identitas mayat yang ditemukan di Embung Tambakboyo, Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, telah diketahui. Mayat tersebut berinisial VAS (20), warga Kebumen, Jawa Tengah. VAS merupakan mahasiswi semester 2 salah satu universitas di DI Yogyakarta (DIY).
"(Warga) Kebumen, Jawa Tengah, mahasiswa semester 2," ujar Kapolsek Depok Timur Kompol Endar Isnianto, Jumat (17/2/2023). Endar menyampaikan pada Kamis (16/02/2023), pihaknya mendapatkan laporan penemuan mayat di Embung Tambakboyo. Petugas pun langsung ke lokasi.
Dari hasil olah tempat kejadian (TKP), didapati korban merupakan seorang perempuan. Setelah dievakuasi, korban lantas dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca juga: Mahasiswi UMBY yang Tewas di Embung Tambakboyo Sleman Jurusan Psikologi Semester I
Dari keterangan saksi-saksi di lokasi, korban pada hari Selasa (14/02/2023) sore hari berjalan mondar-mandir dan duduk di pinggir Embung Tambakboyo saat keadaan hujan.
Salah satu saksi sudah sempat memeringatkan korban, tetapi korban hanya diam dan mengabaikan saksi. Keterangan dari teman kos, korban sempat menangis di dalam kamar. Tetapi teman-teman korban tidak berani mendekati.
"Keterangan dari para saksi, korban dalam sedang kesulitan keuangan untuk biaya kuliah dan kehidupan sehari-hari. Hal ini dikuatkan dari pihak kampus bahwa korban belum menyelesaikan pembayaran kuliah," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.