Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idul Fitri Diperkirakan Berbeda, Haedar Nashir: Perbedaan Jangan Dianggap sebagai Sesuatu yang Baru

Kompas.com - 06/02/2023, 13:41 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan jatuh pada 23 Maret 2023. Kemudian Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 H jatuh pada 21 April 2023.

Hal ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudal hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Sedangkan untuk 1 Zulhijah jatuh pada hari Senin 19 Juni 2023. Lalu hari arafah 9 Zulhijah jatuh pada tanggal 27 Juni 2023. Sementara Idul Adha atau 10 Zulhijah jatuh pada Rabu 28 Juni 2023.

"Warga Muhammadiyah punya rujukan pasti akan mengikuti apa yang jadi keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, di Kantor PP Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Muhammadiyah Terbitkan Maklumat Hasil Hisab: 1 Ramadhan Jatuh pada 23 Maret 2023

Lanjut Haedar, keputusan penetapan Muhammadiyah ini dapat menjadi rujukan umat Islam lainnya sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Selain itu, Haedar menyebut adanya kemungkinan bahwa awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha akan terjadi perbedaan. Hal ini disebabkan oleh metode yang dipakai.

Meski begitu, Muhammadiyah berkomitmen untuk menghormati perbedaan itu dengan tetap saling menghormati.

"Jika hal itu (perbedaan) terjadi, lebih-lebih punya pengalaman berbeda 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan Zulhijah. Perbedaan jangan dianggap sebagai sesuatu yang baru," sebut Haedar.

Ia menambahkan, perbedaan ini jangan sampai menjadi sumber perpecahan yang membuat umat Islam mengalami keretakan. Menurutnya, perbedaan ini menjadi denyut nadi perjalanan umat Islam satu dengan yang lainnya.

Baca juga: Menteri PMK Muhadjir Effendy Beli Motor Listrik Rakitan SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo

"Lebih jauh lagi inti dari semuanya adalah ibadah, memasuki Bulan Ramadhan, Syawal. Jadikan semua itu proses ibadah yang membuat kita kaum muslim dekat kepada Allah," ucap dia.

Haedar memastikan metode yang digunakan Muhammadiyah untuk penetapan 1 Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah berdasarkan Al Quran dan Hadits Nabi Muhammadiyah SAW.

"Pengambilan keputusan sungguh memiliki dasar keagamaan yang kuat bukan hanya bersifat rasionalitas ilmu semata-mata. Kuat dasar agamanya, syariahnya, juga kuat ilmu pengetahuan," papar Haedar.

Telah diputuskannya Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah ini mempermudah masyarakat dalam menyusun agenda keagamaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Desentralisasi Sampah, PJ Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, PJ Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com