KULON PROGO, KOMPAS.com – Mengira pawon atau tungku kayu bakar, seorang lanjut usia menyalakan api pada kasur yang berada dalam rumah di Pedukuhan Sibolong, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagian isi rumah dan beberapa bagian dinding terbakar akibat perbuatan itu, yakni di kamar maupun dapur.
Lansia bernama HS ini selamat setelah warga turut membantu memadamkan api.
Baca juga: Kisah Nunu, Selamatkan 4 Lansia dari Reruntuhan Gempa Cianjur, Gendong Korban hingga ke Pengungsian
“Nihil korban jiwa pada peristiwa ini. Kerugian sedikitnya Rp 2.000.000,” kata Plh Kasi Humas Polres Kulon Progo, IPTU Dwi Wijayanto melalui pesan singkat, Selasa (29/11/2022).
HS tinggal bersama P di rumah itu. Kedua lansia ini berusia sekitar 80 tahun.
Hasil pemeriksaan di lokasi, polisi menduga HS merupakan lansia yang pikun. Ia semula bermaksud merebus air dalam ceret atau teko.
Ia malah meletakkan ceret pada kasur. Diduga karena pikun itu, ia mengira kasur adalah tungku, kemudian menyalakan api di sana. HS bahkan menunggu di sampingnya.
Perbuatan itu mengakibatkan api cepat membesar dan merusak tiga kasur, satu televisi, dan satu penanak nasi atau magic com, dan satu meteran listrik turut terbakar. Beberapa bagian kayu dinding tampak hangus terbakar, juga beberapa bagian atap tampak pecah dan bolong.
“Bahkan satu meteran listrik ikut terbakar,” kata Dwi.
Baca juga: Lansia Tewas Diduga Tertabrak Kereta di Pesanggrahan, Ditemukan Mengambang di Genangan Air
Dukuh (kepala dusun) Sibolong, Suharna mengungkapkan, kedua korban kebakaran itu dikenal warga sebagai Hadi Sumarto dan Parni. Mereka hidup di rumah tua ukuran 5x7 meter, berdiri di lereng bukit dan jauh dari tetangga.
“Di rumah ini semuanya tua, mulai dari rumahnya yang tua, atapnya tua, bahkan penghuninya sudah sepuh,” kata Suharna.
Mereka hidup sendiri karena semua anaknya merantau di luar DI Yogyakarta. Mereka ditemani menantu dan cucu yang sibuk bekerja dan beraktivitas di luar dusun.
Di rumah itu, lansia ini meletakkan tempat tidur di dekat tungku. Mereka melakukan ini untuk melawan dinginnya cuaca alam Jatimulyo yang memang berada di dataran tinggi Perbukitan Menoreh.
Baca juga: Tiap Hari Ada Lansia di DIY Meninggal Akibat Terpapar Covid-19 dan Memiliki Komorbid
Terlebih belakangan ini, hujan, kabut dan udara dingin terus terjadi di Bukit Menoreh. Karena itu mereka suka tidur dekat tungku biar terasa hangat.
Sedikit berbeda dengan polisi, Suharna mengungkapkan, bisa saja kebakaran ini muncul karena tempat tidur dekat dengan tungku tersebut.
“Mungkin lebih dulu kena selimut, kemudian menjalar ke yang lain, bahkan sampai meteran listrik,” kata Suharna. Ia mengungkapkan, kasus ini sejatinya menjadi pelajaran bersama bahwa warga yang lansia, terutama yang hidup sendirian, sebaiknya terus memperoleh perhatian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.