Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Asal Cianjur Minta Bantuan Pemerintah DI Yogyakarta karena Tak Punya Biaya Hidup

Kompas.com - 23/11/2022, 22:52 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa asal Cianjur yang menempuh pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak memiliki uang untuk biaya hidup satu bulan ke depan.

Divisi Sosial Masyarakat, Perhimpunan Mahasiswa Cianjur Sugih Mukti (Pancaniti) Muhammad Azhar Jauhari mengatakan, pihaknya ingin menarik simpati Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) agar turut serta menyoroti mahasiswa Cianjur karena mereka sudah tidak memiliki biaya hidup.

"Mereka tidak memiliki biaya hidup, mereka tidak punya uang untuk 1 bulan ke depan. Mereka meminta uang juga kondisi orangtuanya sedang tidak menyakinkan," ucap dia setelah doa bersama di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Warga Sumedang Korban Gempa Cianjur yang Ditemukan Meninggal Tertimbun Reruntuhan

Dia bahkan meminta uluran tangan seluruh elemen masyarakat Yogyakarta, pengusaha, dan pemerintah untuk membantu mahasiswa Cianjur yang keluarganya terdampak gempa.

"Kepada semuanya elemen masyarakat kepada pemerintah para pengusaha yang ada di Yogyakarta untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di sini bantu pendidikan mereka karena masa depannya masih panjang," ucapnya.

Pancaniti telah melakukan pendataan jumlah mahasiswa asal Cianjur yang kuliah di Yogyakarta. Sampai sekarang, ada 118 mahasiswa asal Cianjur yang berkuliah di Yogyakarta.

"Data kita dapat ada 118 orang itu yang sudah terjaring. Sisanya lebih dari 200," kata dia.

Selain jumlah mahasiswa, Pancaniti juga melakukan survei jumlah kebutuhan mahasiswa. Total sebanyak Rp 225 juta dibutuhkan untuk biaya satu bulan.

"Satu orang butuh Rp 1,5 juta, minimal Rp 1 juta per bulan. Kita usahakan mereka yang ditinggalkan orangtuanya yang terkena masalah terkena bencana kita bantu mereka, setidaknya biaya kos sama biaya makan mereka," jelasnya.

Azhar menyampaikan, sudah ada beberapa rekan-rekannya yang memilih tidak datang pada acara ini karena tak memiliki ongkos untuk berangkat ke Titik Nol Yogyakarta.

"Ada beberapa teman tidak hadir karena mereka terbatas transportasi dan uang juga. Ada beberapa yang pulang karena tidak ada biaya hidup," ungkap dia.

Dirinya sempat berkomunikasi dengan keluarganya yang berada di Cianjur. Dari komunikasi itu, ia mengetahui bahwa kebutuhan mendesak bagi korban adalah kain kafan dan popok bayi.

"Kebutuhan mendesak di sana mereka membutuhkan kain kafan karena banyak yang jenazah belum ketemu. Mereka juga membutuhkan popok karena banyak korban juga anak-anak bayi," kata dia.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa di Yogyakarta Gelar Doa Bersama untuk Korban Gempa Cianjur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Yogyakarta
Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Yogyakarta
Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan 'Flare' di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan "Flare" di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Yogyakarta
Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Yogyakarta
Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com