Nyamuk ini menyebarkan virus hingga jauh dari tempat bertelur di genangan air bersih dan jernih.
Manusia yang tertular virus mengalami gejala seperti demam, ruam, serta nyeri otot dan sendi.
Pada kasus yang parah kerap terjadi perdarahan hebat dan syok, yang dapat membahayakan nyawa.
Dinkes mencatat telah muncul 645 kasus dari Januari-Oktober 2022.
Baca juga: Mobil di Kulon Progo Tabrak Tiang Telepon hingga Masuk Jurang, Sopir Sempat Tak Berani Turun
Total kematian mencapai lima kasus. Salah satu kasus terjadi di Oktober 2022 lalu.
Pemerintah memprediksi kasus tahun ini bakal tinggi mengikuti siklus DB/DBD enam tahunan.
Siklus enam tahunan sebelumnya terjadi pada 2010 di mana muncul 472 kasus. Pada 2016, kasus DBD sebanyak 381.
Sementara itu, kasus DBD di 2019 mencapai 194 dan nol kematian.
Kemudian, sebanyak 316 kasus di 2020 dengan tiga kematian. Pada 2021, terdapat 213 kasus dengan enam kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.