Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Penggantian Patung Penggendang di Gunungkidul, DPRD: Bupati Disurati tapi Tidak Ditanggapi

Kompas.com - 26/09/2022, 21:59 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Polemik penggantian patung penggendang menjadi tugu tobong gamping, dinilai oleh DPRD Gunungkidul sebagai tanggung jawab pemerintah kabupaten. Sebab, selama ini keputusan penggantian tidak melalui pembicaraan dengan dewan.

"Ketua DPRD kaitannya dengan (patung) tobong gamping. Itu kita memberikan surat kepada Bupati tetapi tidak ditanggapi," kata Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Suharno saat dihubungi melalui telepon Senin (26/9/2022).

Dia mengatakan surat untuk bupati itu sebagai hak interpelasi anggota dewan untuk meminta pertanggungjawaban terkait kebijakan tersebut.

Baca juga: Polemik Penggantian Ikon Gunungkidul, Patung Kendang Diganti Tobong Gamping

"Tobong gamping ini mau tetap dilanjutkan. Dalam paripurna kemarin, badan anggaran menyampaikan bahwa itu menjadi tanggungjawab bupati. DPRD tidak ikut bertanggungjawab dalam hal pembuatan patung tobong gamping," kata dia.

Suharno mengakui beberapa belas tahun lalu pernah memiliki tobong gamping. Namun, dirinya memilih berhenti setelah didemo warga dan bisa merusak lingkungan.

"Saya berhenti demi masyarakat. Nah ini malah mau dijadikan ikon. Itu kan ikon polusi dan apakah akan diteruskan. Kalau ikon yang cantik, seperti Manthous kan yang menciptakan campursari dan itu perlu dilestarikan," kata Politisi Nasdem ini.

Mantan Kepala Kundho Kabudayan atau Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Kamtono menceritakan pendirian patung kendang ini bermula CSR sebuah bank tahun 2018. Saat itu Bupati Gunungkidul Badingah mengusulkan adanya patung.

"Terus saat itu bu Bupati (Badingah) usul kalau diberi patung bagaimana, karena awalnya kan hanya tulisan (sebuah bank) kelihatan bagaimana," kata Agus.

Dia kemudian langsung menghubungi seniman, hingga budayawan untuk meminta masukan akhirnya diputuskan patung penggendang.

Agus mengatakan, kendang memiliki filosofi khusus, yakni instrumen musik yang dipakai untuk mengiringi berbagai kesenian seperti kerawitan, ketoprak, tari-tarian, wayang hingga campursari.

"Kendang itu filosofinya adalah pimpinan dari instrumen yang ada pada alat-alat musik, kan yang mengatur kendangnya. Itu diibaratkan kendang itu adalah pimpinan yang mengatur segala sesuatunya agar semuanya bisa berjalan dengan baik," kata dia.

AKhirnya patung penggendang diresmikan awal tahun 2019 lalu oleh Bupati Badingah. Agus tak menampik jika patung itu menjadi ikon Kabupaten terluas di DIY ini, karena gudang kesenian tradisional.

Baca juga: Polemik Maxim Vs Sopir Angkot Nunukan, 3 Mobil Mitra Maxim Diserahkan Ke Satlantas

Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, tetap akan mengganti patung Tukang kendang di Bundaran Siyono, Kalurahan Playen. Sebelumnya penggantian patung tersebut mendatap penolakan dari sejumlah elemen warga maupun kalangan DPRD Gunungkidul.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Irawan Jatmiko mengatakan, rencana pengerjaan wajah kota akan dimulai pada tanggal 19 September 2022. Adapun Tahap 1 akan dikucurkan anggaran sesuai nilai kontrak sebesar Rp 7.687.876.000.

Salah satu pengerjaan yang dilakukan adalah mengganti patung ikon masuk Kota Wonosari di Bundaran Siyono. Patung Tukang kendang yang ada saat ini akan diganti dengan tobong gamping.

"Patung Kendang akan di ganti Tobong, dan patung lama akan dipindahkan di Pasar Sumber Rejeki Playen yang berada di Jalan Manthous," kata Irawan dalam keterangan tertulis dikutip Senin (19/9/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
 Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Yogyakarta
3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Yogyakarta
Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Yogyakarta
Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan 'Flare' di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan "Flare" di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com