YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung Agung Yogyakarta pada Kamis (15/09/2022) diwarnai bakar jas almamater oleh seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).
Menanggapi aksi tersebut, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni UGM Arie Sujito mengatakan demonstrasi tersebut menuntut soal penurunan harga BBM.
"Saya kira kalau soal demonstrasinya dengan tema itu ya bisa dimaklumi lah mahasiswa menyuarakan aspirasi," katanya, Jumat (16/09/2022).
Baca juga: Mahasiswa UGM Bakar Almamater Saat Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Ini Alasan Mereka
Arie Sujito menghargai bahwa aksi demontrasi merupakan hak suara mahasiswa. Menurut Arie Sujito perbedaan dalam penafsiran kebijakan adalah hal yang lumrah. Dalam hal ini mahasiswa mengartikulasikan aspirasi salah satunya lewat demonstrasi.
"Tapi ketika bergeser, berubah menjadi pembakaran jaket (almamater), nah ini yang disasar siapa. Jaket ini sebetulnya bagian dari atributnya UGM. Ya kalau kemudian digeser itu sebenarnya tidak relevan," tegasnya.
Jas almamater lanjut Arie Sutjito merupakan salah satu identitas perguruan tinggi. Mahasiswa mengenakan jas almamater ingin menunjukan seorang UGM.
"Makna simboliknya dia makai jaket itu kan ingin menunjukkan seorang UGM. Nah karena itu pimpinan UGM pasti melindungi. Tapi ketika jaket itu dibakar begitu berarti dia tidak mau dilindungi kan secara sosiologis gitu-gitu, logikanya kan gitu," urainya.
Arie mengungkapkan UGM tidak akan terpancing dengan aksi membakar jas almamater. Aksi membakar jas almamater merupakan upaya secara simbolik menyeret kampus. Sementara kenaikan harga BBM merupakan kebijakan pemerintah.
"Wong policy itu di tingkat nasional kok yang disalahkan UGM. Tapi saya yakin itu ada yang mahasiswa UGM, ada yang tidak, ada yang alumni begitu. Tetapi apapun itu saya kira pokok persoalannya bukan pada jaket," tandasnya.
Lebih lanjut Arie Sutjito menuturkan UGM bukanlah milik satu dua orang. Tetapi milik banyak orang. Sehingga wajar ketika aksi membakar jas almamater kemudian memicu reaksi dari alumni-alumni.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.