Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabai Keriting di Kulon Progo Dijual Rp 70.000 per Kg Usai Harga BBM Naik

Kompas.com - 06/09/2022, 17:38 WIB
Dani Julius Zebua,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Harga cabai meningkat di pasar tradisional Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bahkan harga cabai merah keriting melonjak hingga Rp 70.000 per kilogram.

Hal ini terjadi menyusul adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa hari lalu.

"Semua jenis cabai mengalami kenaikan. Kenaikan paling besar pada cabai merah keriting dari Rp 56.000 menjadi Rp 71.000 per kilogram," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kulon Progo, Sudarna saat mengunjungi Pasar Bendungan, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Imbas Kenaikkan Harga BBM, Tarif Sewa Jip Wisata Merapi Naik Rp 50.000

Dia mengatakan pemerintah terus memantau pergerakan harga komoditas di semua pasar sejak diumumkannya kenaikan harga BBM

Kenaikan harga cabai disinyalir sebagai aksi ambil untung lebih awal oleh pedagang. Diperkirakan, cabai di pasar masih stok lama. Namun, adanya kenaikan harga BBM membuat harga cabai terus terkerek.

“Tidak perlu beberapa hari beberapa jam sudah naik,” kata Sudarna.

Padahal menurutnya belum ada dampak riil dari kenaikan harga BBM karena barang yang dijual merupakan stok sebelumnya. Menurutnya hal ini merupakan dampak psikologi pasar mengikuti pengumuman pemerintah menaikkan harga BBM

“Belum dampak riil (ongkos produksi dan angkutan) dari sana ke sini,” katanya.

Diperkirakan,tidak lama harga komuditas lain pun menyusul merangkak naik dengan cepat.

Sementara itu, penjual cabai di Pasar Bendungan, Ersalina di Toko Bu Ngadilah, membenarkan harga cabai terus naik. Bahkan sebelum pemerintah menaikkan harga BBM.

Ersalina menjual cabai rawit hijau, rawit merah, cabai hijau dan cabai merah keriting. Ia mengungkapkan, cabai merah keriting justru naik sangat signifikan dari Rp 50.000 kini mendekati Rp 80.000 per kilogram.

Konsumen yang biasanya membeli eceran Rp 6.000-7.000 per Ons kini menjadi Rp Rp 9.000-10.000 per Ons.

Ersalina memperkirakan, kenaikan harga pada cabai merah keriting terkait kegiatan pertanian yang memerlukan penyiraman terus menerus. Tanah dengan kelembapan tertentu membuat cabai bisa berproduksi dengan baik.

"Mereka pakai diesel sehingga tanah harus selalu benar-benar basah," kata Ersalina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com