Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Terigu hingga Telur Naik, Pengusaha Roti Rp 1.000-an Menjerit: Begini Terus Bisa Gulung Tikar

Kompas.com - 27/08/2022, 05:30 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Lima "emak-emak" menangani ribuan roti bulat yang masih hangat di sebuah rumah di Bugel VII, Kalurahan Bugel, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ada yang berperan membelah tengah roti dengan pisau bergerigi, ada yang mengoles mentega rasa manis vanila ataulah coklat, beberapa perempuan lain bertugas memasukkan tiap roti ke dalam plastik kemasan selebar 12 sentimeter.

Baca juga: Harga Telur Melonjak, Pelaku UMKM Kue di Banyumas: Makin Puyeng

 

Satu pekerja lain menyusun roti yang sudah dikemas itu ke dalam keranjang. Sementara, satu pekerja lain sibuk mengeluarkan loyang isi roti yang sudah matang dari oven kapasitas menampung 12 loyang dan memasukkan belasan loyang isi adonan jadi ke oven.

Mereka bekerja dari pagi hingga sore setiap hari.

"Sebelumnya, kami pernah bisa 4.000 - 5.000 bungkus roti per hari. Sekarang 3.500," kata Eli Rusadi (40), pemilik pabrik roti itu, Jumat (26/8/2022).

Rumah produksi Roti Pakde, begitu nama warga yang mengenalnya. Eli memproduksi roti ini setiap hari sejak 2017.

Harga roti murah meriah Rp 1.000 per bungkus sampai di tingkat konsumen. Roti memiliki varian isi mentega rasa vanila, rasa coklat dan blueberry.

Baca juga: Harga Telur Tinggi, Pengusaha Prediksi Tak Berlangsung Lama, Turun Setelah Pasokan Normal

 

Karena rasanya yang diterima warga, harga terjangkau, juga tidak seret ketika dimakan, produksinya jadi semakin mudah diterima warga.

Tidak hanya di pasar, tapi juga mudah ditemui di pedagang sayur keliling dari desa ke desa atau toko kelontong di jalanan.

Sejak bisa produksi massal, kini Roti Pakde sudah memiliki tujuh pekerja produksi dan beberapa sales. Totalnya ada 12 pekerja menggantungkan hidup dari usaha ini.

“Mereka semua warga di sekitar sini saja,” kata Eli.

Harga naik

Kenaikan harga bahan baku dirasa sejak Covid-19 melanda. Ongkos produksi sampai naik 100 persen. Eli menggambarkan bagaimana bahan baku naik, seperti tepung gandum sebelum pandemi dari Rp 145.000 per 25 kilogram menjadi Rp 260.000.

Mentega juga naik dari Rp 130.000 per karton isi 15 kilogram sebelum pandemi, sekarang Rp 260.000 per karton. Kini harga telur ikut menyusul turun dan naik. Bakan sekarang kenaikan harga telur hingga yang tertinggi yang pernah dirasakan, yakni Rp 30.000 per kg.

"Sebentar lagi ada rencana kenaikan bahan bakar minyak Pertalite. Gimana nanti nasib kami ini," kata Eli.

Baca juga: Harga Telur Ayam Ras di Tegal Tembus Rp 31.000 Per Kg

 

Eli mengaku kenaikan bahan baku menyulitkan usaha kecil seperti dirinya. Roti menurutnya tetap harus pakai telur agar semakin lembut, meningkatkan rasa dan mempengaruhi teksturnya. Dalam situasi kenaikan bahan baku, Eli mengaku harus pintar berstrategi.

Sampai sejauh ini, ia hanya mengurangi bahan baku telur agar masih bisa berjualan. Hal ini berlangsung sejak harga telur naik tinggi satu bulan belakangan ini.

“Mengurangi separuh kebutuhan telur,” kata Eli.

Strategi lain adalah mengurangi ukuran roti, dari semula 40 gram per butir menjadi 30 gram per butir. Dengan begitu, roti tadinya muat dibungkus 13 sentimeter menjadi roti dalam kemasan plastik ukuran 12 sentimeter.

"Dari sisi bahan baku, hanya telur yang dikurangi. Selebihnya hanya menyiasati berat roti. Rasa memang jadi berkurang tapi tidak signifikan, kalau dikurangi setengah kilo,” kata Eli.

Banyak cara untuk menyesuaikan diri dalam situasi seperti ini. Baik itu godaan menaikkan harga atau bahkan tidak pakai telur sama sekali, hingga mengurangi bahan baku. Eli mengaku tidak memilih langkah itu.

“Bahkan ada teman (produsen) malah tidak pakai telur sama sekali untuk rotinya. Kalau tidak pakai telur sama sekali, ya terasa sekali bedanya,” kata Eli.

"(Bila harga dinaikkan) marketing saya sulit menjual bila harga dinaikkan," kata Eli.

Ia pun tetap menjual roti dengan harga Rp 1.000 per bungkus di tingkat konsumen. Ia berharap bisnis ini terus berjalan di situasi sulit seperti sekarang. Pasalnya, banyak orang di usaha rumahannya itu menggantungkan hidup dari usaha ini.

Eli mengharapkan, pemerintah bisa segera menurunkan harga bahan baku dan menstabilkan harga. Dengan demikian, usaha kecil seperti dirinya bisa bertahan bahkan semakin berkembang.

Sementara, sudah banyak usaha serupa gulung tikar karena beratnya usaha di tengah harga bahan baku naik terus.

“Sebagai produsen roti manis, maka  kami minta tolong secepatnya diturunkan harga bahan baku ini. Kalau dibiarkan terus naik, bisa saja gulung tikar. Apalagi pertalite dan solar kalau benar naik nanti,” kata Eli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com