“Bambu masih utuh, meski ada juga yang hilang. Kami ikat pakai tali tampar di pohon sehingga ketika arus datang maka jembatan hanyut cuma minggir ke tepi,” kata Gimun.
Warga kemudian membangun kembali jembatan setelah sungai kembali surut. Merek mengerahkan alat berat untuk mempercepat pekerjaan.
Mereka juga memilih lokasi yang lebih dangkal dari sebelumnya. Jembatan yang baru terbangun sekitar 20 meter dari lokasi awal.
Pada kesempatan berbeda, seorang warga Temben, Sumarno mengungkapkan, warga sebenarnya mengharapkan pemerintah membangun akses permanen di daerah itu.
Padahal, sudah beberapa kali pemerintah meninjau kawasan ini.
Akses permanen diharapkan bisa dilintasi tidak hanya motor, tetapi juga roda empat. Dengan adanya jembatan, diyakini akan lebih meningkatkan perekonomian kawasan.
“Dengan jembatan maka perekonomian daerah ini akan semakin baik. Apalagi dekat dari sini ada kawasan industri di Tuksono dan kawasan industri di Krebet, Bantul,” kata Sumarno yang juga pamong di kantor kalurahan Ngentakrejo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.