Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bulan Suro Identik dengan Kirab dan Jamasan Pusaka? Ini Penjelasan Budayawan

Kompas.com - 01/08/2022, 14:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Bagi masyarakat Jawa, Suro dipercaya sebagai bulan yang sakral.

Dalam menyambutnya, sejumlah masyarakat melakukan kirab, jamasan pusaka, hingga bertapa. Ritual-ritual itu kerap digelar pada malam 1 Suro.

Apa makna ritual-ritual tersebut?

Menurut Andrik Purwasito, budayawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, bulan Suro merupakan waktu yang sangat baik bagi orang Jawa untuk mawas diri.

Baca juga: Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo, 4 Kerbau Bule Mengiringi 9 Pusaka

Selain itu, bulan Suro adalah waktu yang baik untuk memohon keselamatan dan memohon hajat kepada Tuhan supaya manusia terhindar dari marabahaya dan selalu mendapatkan perlindungan, keberkahan, hidayah dan inayah.

Oleh karena itu, terang Andrik, di keraton keturunan Mataram, Suro dianggap sebagai bulan yang keramat, sehingga sangat baik untuk jamasan pusaka maupun bentuk tirakat lainnya, seperti tapa mbisu (tak berbicara), tapa mlaku (berjalan), tapa kungkum (berendam).

"Karena pada saat itu, alam halus dan alam agal, keduanya terbuka untuk merestui apa yang menjagi pangajab (cita-cita) manusia," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (31/7/2022).

Baca juga: Empat Pusaka Dalem Dikirab Keliling Pura Mangkunegaran Solo

Guru besar dalam bidang Ilmu Komunikasi Lintas Budaya UNS Surakarta ini mengatakan, dalam ritual-ritual tersebut, pelaku ritual selalu berdoa kepada Tuhan.

"Diawali dengan doa bismillahirrahmanirrahim. Lalu membaca syahadat dan doa panyuwun. Diakhiri dengan alhamdulillahi rabbil 'alamin, bentuk syukur atas nikmat dan karunia dari-Nya," ucapnya.

Kepala Prodi Kajian Budaya, Sekolah Pasca Sarjana UNS Surakarta ini menambahkan, bulan Suro juga memberi peluang masyarakat untuk merenungkan kehidupan ini secara cerdas.

Baca juga: Malam 1 Suro, Pura Mangkunegaran Solo Gelar Kirab Pusaka Dalem, Ini Pesan Mangkunegara X

 

Kirab kebo bule hingga jamasan pusaka

Sebanyak empat ekor kerbau bule dikeluarkan untuk mengiringi pusaka dalam kirab malam 1 Suro di Keraton Solo, Jawa Tengah, Sabtu (30/7/2022) dini hari.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Sebanyak empat ekor kerbau bule dikeluarkan untuk mengiringi pusaka dalam kirab malam 1 Suro di Keraton Solo, Jawa Tengah, Sabtu (30/7/2022) dini hari.

Pada malam 1 Suro Tahun Ehe 1956, Jumat (29/7/2022), Keraton Solo menggelar kirab pusaka. Sejumlah sembilan pusaka dikirab bersama dengan empat kebo bule keturanan Kiai Slamet.

Sebelum kirab berlangsung, diadakan pembacaan doa, tahlil, selawat, dan perenungan di bagian dalam keraton.

Di hari yang sama, kirab pusaka juga diselenggarakan oleh Puro Mangkunegaran, Solo.

Ada empat pusaka yang dikirab mengelilingi Puro Mangkunegaran. Para peserta kirab tidak diperbolehkan memakai alas kaki dan berbicara.

Baca juga: Peringati Satu Suro, Ribuan Orang Kunjungi Alas Purwo Banyuwangi

Koordinator seksi kirab Puro Mangkunegaran, Mas Ngabehi Bambang, menjelaskan, makna ritual itu yakni manusia selalu berhubungan dengan bumi dan berbakti kepada Tuhan yang Maha Kuasa dalam keadaan suci.

"Karena ini sifatnya sakral diharapkan tidak menggunakan tlumpah atau alas kaki. Kemudian topo bisu. Jadi berjalan itu tidak bicara," ungkapnya, Jumat.

Sementara itu, di Puncak Suroloyo, Pedukuhan Keceme, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, digelar jamasan pusaka milik Keraton Yogyakarta, Sabtu (30/7/2022).

Pusaka berupa berupa tombak Kiai Manggala Murti dan songsong Kiai Makuta Dewa itu dijamasi di Sendang Kawidodaren.

Baca juga: Peringatan Malam Satu Suro, Warga Kampung Sindurjan Purworejo Gelar Pawai dengan Traktor Sawah

Juru kunci Sendang Kawidodaren, Surakso Kemat, menerangkan, prosesi membersihkan pusaka merupakan penghargaan dan penghormatan warga pada keraton.

“Penyucian (berupa) jamasan pusaka yang dilaksanakan setiap 1 Suro sekali. Pusaka ini pemberian Sultan IX (Sri Sultan Hamengku Buwono IX),” tuturnya.

Kemat menyampaikan, dengan jamasan ini diharapkan pusakata tersebut terjaga keasliannya dan tidak rusak.

Baca juga: Peringatan Malam 1 Suro, Sultan HB X Minta Masyarakat Sadar Prokes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com