Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Sekolah Swasta, SD Negeri di Gunungkidul Pun Tutup, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 18/07/2022, 17:47 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tidak hanya sekolah swasta yang mulai menutup masa pengabdiannya memberikan pelayanan pendidikan bagi para siswa. SD Negeri Candirejo 2 di Padukuhan Blembem, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, Gunungkidul, DI Yogykarta juga harus menutup pelayanannya.

Hal ini lantaran siswa SD Negeri Candirejo 2 harus digabungkan dengan sekolah lain.

Kepala Bidang SD, Dinas Pendidikan Gunungkidul, Taufik Aminunddin mengatakan untuk sekolah negeri yang dilakukan penggabungan baru SD Negeri Candirejo 2 Semin. Hal ini karena sekolah tersebut kekurangan murid.

Dikatakannya, penggabungan sekolah ini direncanakan di akhir 2021, tapi pada Februari 2022 sudah bisa terlaksana.

Baca juga: SDN Sugihan 3, Sekolah di Tengah Sawah yang Tak Ada Pendaftar, Gurunya Semua Perempuan dan Punya Alumni Penerbang

"Salah satu faktor digabung karena kekurangan murid," kata Taufik saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Senin (18/7/2022).

Taufik menjelaskan, sebenaranya Dinas Pendidikan sedang melakukan kajian terhadap 15 SD untuk digabung. Namun, saat ini baru terlaksana satu sekolah dasar.

Adapun untuk 14 sekolah lain perlu kajian untuk penggabungan, meski sekolah tersebut juga kekurangan murid.

"Dilihat dulu. Misal di kawasan itu ada sekolah lain atau tidak. Yang jelas, apabila dalam tiga tahun jumlah murid kurang dari 60 siswa, maka masuk kajian untuk digabung," ucap dia.

Salah seorang mantan Guru SD Negeri Candirejo 2, Pramesti Utami mengaku dirinya sekarang mengajar di SD N Bulurejo 2, Semin sejak Februari 2022 lalu.

Dijelaskannya, SD Negeri Candirejo 2 sebelum ditutup memiliki 25 murid dari kelas I sampai VI. Setelah penggabungan, para siswa ini digabung ke beberapa SD, dan paling banyak ke SD Negeri Candirejo 1.

"Idealinya satu rombongan belajar dalam satu kelas ada 20 anak, tapi itu tidak bisa terpenuhi," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, dua SD swasta di Gunungkidul harus menutup layanan pembelajaran karena kurang murid.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Gunungkidul, Winarno mengatakan kewenangan penutupan sekolah swasta dari pihak yayasan.

Sementara untuk sekolah negeri aturan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi jika jumlah murid yang kurang dari 60 siswa maka perlu dilakukan penggabungan atau regrouping. 

"(minimnya siswa) Itu mungkin dampak dari keberhasilan KB. Tahun ini saja lulusan TK sekitar 7.500 sedangkan kuota SD kan sekitar 14 ribu. Sehingga wajar jika ada beberapa SD yang mendapatkan sedikit murid," kata Winarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com