Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER YOGYAKARTA] Residivis Aniaya Lurah di Bantul | Jam Malam Anak di Yogyakarta, Ini Aturannya

Kompas.com - 25/06/2022, 05:41 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang residivis berinisial HA (29) warga Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, diamankan karena menganiaya Lurah Timbulharjo.

HA diduga emosi saat korban mendorongnya ketika hendak melerai cekcok pasangan suami istri.

Sementara itu, Pemerintah Kota Yogyakarta segera memberlakukan jam malam bagi anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun. Jam malam mulai dari pukul 22.00 hingga 04.00 WIB.

Baca berita populer Yogyakarta secara lengkap:

1. Tujuan jam malam untuk anak di Yogyakarta

Pj Wali Kota Yogyakarta Sumadi saat ditemui di Bangsal Kepatihan menjelaskan dokumen yang disita KPK, Rabu (8/6/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Pj Wali Kota Yogyakarta Sumadi saat ditemui di Bangsal Kepatihan menjelaskan dokumen yang disita KPK, Rabu (8/6/2022)

Penjabat (PJ) Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan, tujuan adanya aturan jam malam itu adalah mengantisipasi dan mengatasi anak-anak jadi pelaku kejahatan jalanan.

"Karena hasil surveinya itu gini, kegiatan jalanan, anak berhadapan dengan hukum, klitih, dan macam-macam itu sebenarnya bukan persoalan dari anak keluarga yang tidak punya. Tetapi, justru pokok pangkalnya adalah persoalan di keluarga, interaksi antarkeluarga yang kurang," kata Sumadi pada Kamis (23/6/2022).

Baca berita selengkapnya: Jam Malam Anak Pukul 9 Malam sampai 4 Subuh, Satpol PP Kota Yogyakarta Belum Terapkan Sanksi

2. Kronologi lurah dianiaya warganya sendiri

Ilustrasi penganiayaanShutterstock Ilustrasi penganiayaan

Kapolsek Sewon Kompol Suyanto menjelaskan, saat itu korban ingin mencegah cekcok suami istri berubah konflik antarkelompok.

"Sampai sana Pak Lurah berupaya membubarkan karena ingin agar semua segera pulang Pak lurah mendorong-dorong," kata Suyanto kepada wartawan di Mapolsek Sewon Jumat (24/6/2022).

Lalu, korban disebut mendorong dan memicu kemarahan pelaku hingga berujung pemukulan.

"Untuk lukanya pada bagian muka yakni dahi, pelipis, bawah mata, rahang dan hidung," kata dia.

Baca berita selengkapnya: Lurah di Bantul Dipukul Saat Bubarkan Suami Istri Cekcok, Pelaku Ternyata Residivis

3. Tewas tertabrak saat hendak menolong warga

Polisi mengolah TKP motor menabrak pejalan kaki di Jalan Pahlawan pada Pedukuhan Graulan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa YogyakartaDOKUMENTASI POLRES KP Polisi mengolah TKP motor menabrak pejalan kaki di Jalan Pahlawan pada Pedukuhan Graulan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta

Sutrisno (40), seorang pejalan kaki tewas tertabrak motor di Jalan Pahlawan, Pedukuhan Graulan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Korban ditabrak saat hendak menolong seorang warga yang terjatuh di jalan.

Pejalan kaki mengalami luka berat lantas meninggal dunia sesampainya di rumah sakit.

“Kecelakaan ini antara sepeda motor Yamaha Vixion dengan pejalan kaki. Korban MD (meninggal dunia) di rumah sakit,” kata Kanit Gakum Satlantas Polres Kulon Progo, IPDA Satya Kurnia melalui pesan, Jumat (24/6/2022).

Baca berita selengkapnya: Berniat Menolong Orang Jatuh di Tengah Jalan, Pejalan Kaki di Wates Malah Tewas Ditabrak Motor

4. Istri sakit ginjal, suami nekat mencuri demi beli obat

AK (40) yang domisili Kelurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mantan residivis yang haru-hari jadi pemulung barang bekas itu mencuri onderdil besi penggiling daging di sebuah ruko Kalurahan Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo. Polisi menangkapnya saat tengah mencari barang rongsokan.KOMPAS.COM/DANI JULIUS AK (40) yang domisili Kelurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mantan residivis yang haru-hari jadi pemulung barang bekas itu mencuri onderdil besi penggiling daging di sebuah ruko Kalurahan Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo. Polisi menangkapnya saat tengah mencari barang rongsokan.

Di hadapan polisi, AK (40), warga Pedukuhan Kaligayam, Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kulon Progo, DI Yogyakarta, nekat mencuri komponen mesin penggiling daging.

AK mengaku, hasil mencuri itu untuk biaya pengobatan sang istri yang menderita sakit ginjal.

“Pelaku melakukan pencurian dengan membawa karung plastik lalu dimasukkan ke rombong warna hijau dan dibawa menggunakan sepeda motor,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana.

Baca berita selengkapnya: Pemulung Ini Nekat Curi Onderdil Mesin Penggiling Daging demi Obati Sakit Ginjal Istri

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono, Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua | Editor : Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Tabrak Bus Rombongan Halal Bihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halal Bihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com