Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 973 kasus PMK, 5 Anakan Sapi Mati di Bantul

Kompas.com - 14/06/2022, 14:26 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, DI Yogyakarta, mencatat ada 5 ternak sapi yang mati akibat penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Yang mati 5. Yang potong paksa 1. Yang sudah sembuh 5. Sapi (semua)," ujar Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo kepada wartawan di Kapanewon Pleret, Bantul, Selasa (14/6/2022)

Dijelaskannya, sapi yang mati karena PMK, masih berusia anakan atau pedet dengan umur di bawah usia 1 tahun.

Baca juga: Kunyit, Jahe hingga Sambal dan Kecap, Ramuan Tradisional Peternak Bantul untuk Lawan PMK

Adapun total, ada 973 hewan ternak yang positif klinis PMK, yang tersebar di 13 Kapanewon dari 17 Kapanewon yang ada.

Kapanewon Pleret merupakan wilayah yang paling tinggi penyebaran PMK dengan 512 kasus, dan terbanyak di Kalurahan Segoroyoso, sebanyak 282 kasus.

Joko menyebut, untuk populasi sapi di Bantul sekitar 72 ribuan ekor, dan saat ini pihak Pemerintah Kabupaten Bantul sedang menunggu distribusi vaksin untuk ternak. '

"Populasi kita kan 72 ribu sekian. Itu ada sapi bakalan, sapi dewasa, sapi yang pedet ada beberapa klasifikasi," kata dia.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, kasus PMK seperti pandemi Covid-19, karena hampir semua wilayah di Indonesia mengalaminya.

Dikatakannya, Kapanewon Pleret menjadi wilayah di Bantul paling parah karena 512 ternak dinyatakan PMK.

"Kapanewon Pleret yang merupakan sentra ternak ini juga terkena sekitar 512 kasus PMK, sehingga seluruh puskeswan di Bantul sudah kita instruksikan untuk turun ke bawah," kata Halim.

Politisi PKB ini mengatakan, dengan penanganan yang cepat diharapkan mampu menekan laju pertambahan penularan PMK.

Namun demikian, dia berharap adanya vaksin PMK.

"Karena sejak 90-an bebas PMK, maka industri vaksin itu kan tidak memproduksi. Karena namanya industri mesti ada pertimbangan ekonomi kan. Kalau nggak ada PMK ya nggak diproduksi. Tapi tiba-tiba tahun ini terjadi secara mendadak," kata Halim.

Baca juga: 2.533 Ternak di Kabupaten Bandung Suspect PMK, Pasar Hewan Ditutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com