Selain menaikkan harga tiket masuk, pembatasan juga dilakukan dengan membatasi jumlah pengunjung.
"Jadi Borobudur tidak bisa lagi semua orang naik ke atas karena sudah mulai 'tenggelam'. Jadi akan dibatasi 1.200 orang per hari," ungkapnya.
Menurutnya, meski jumlah pengunjung dibatasi, ia meyakini tingkat kunjungan pelancong bakal tetap tinggi karena kawasan Candi Borobudur telah ditata dengan menarik.
"Sekitar Candi Borobudur akan dibuat sangat menarik. Kalau Anda jalan di boulevard, sekarang cantik sekali. Kalau anda mau naik ke atas, daftar online," tuturnya.
Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Bendera 1.000 Meter Terbentang di Candi Borobudur
Dia menambahkan, tiket masuk Candi Borobudur bisa didapat secara daring, dan akan diintegrasikan dengan link aplikasi PeduliLindungi.
Luhut mengungkapkan, penerapan sistem ini tidak hanya membikin masyarakat lebih disiplin, tetapi juga membuat kawasan Candi Borobudur ramah lingkungan.
Ia juga menjelaskan, semua turis nantinya harus menggunakan pemandu wisata dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.
"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini, sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah Nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," tuturnya, dikutip dari Antara.
Baca juga: Gaet 5.000 Pelari, Borobudur Marathon 2022 Disebut Jadi Ruang Kaderisasi Atlet Muda
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.