Nur melihat, wahana itu dinaiki tak lebih dari 10 anak berusia sekitar sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.
Namun, tak kurang dari llima menit, wahana ontang-anting itu ambruk. Wahana tersebut ambruk ke arah utara dan menghantam pagar besi.
"Yang luka berapa ga tahu. Saya fokus ke anak saya," jelasnya.
Usai kejadian itu, operator ontang-anting langsung menyelamatkan korban.
"Paling parah yang perempuan remaja itu. Ia sempat pingsan," terangnya.
Atas kejadian itu, Nur berencana hendak menuntut pengelola pasar malam karena anaknya jadi korban.
"Luka luar bisa disembuhkan. Traumanya yang sulit disembuhkan," tandasnya.
Baca juga: Bangunan SDN di Lombok Tengah Ambruk, Kondisi Sudah Retak Sejak Gempa
Setelah ambruknya ontang-anting itu, Kepolisian Sektor (Polsek) Gayamsari menutup pasar malam Jolotundo.
Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyo menerangkan, penutupan dilakukan sebagai langkah polisi mengadakan penyelidikan.
Terkait ambruknya ontang-anting itu, Hengky masih belum mau berkata banyak. Ia juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
"Iya nanti Reskrim biar lidik dulu. Nanti pengelola kita periksa. Yang penting korban selamat," bebernya.
Baca juga: Hoaks Menara Masjid Sriwedari Ambruk, Gibran: Nanti Dicari Pelakunya
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Polisi Buru-buru Tutup Wahana Ontang-anting Semarang: Reskrim lidik dulu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.