Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Roboh Diterjang Angin Kencang, 25 Pedagang di Pasar Giwangan Tetap Jualan

Kompas.com - 30/05/2022, 12:01 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 25 Los Pasar Giwangan rusak akibat hujan beserta angin kencang pada Minggu (29/5/2022). Meski rusak tak menghalangi kegiatan jual beli para pedagang.

Sub Koordinator Sarana dan Prasarana Pasar Giwangan, Kota Yogyakarta, Dwinanto menceritakan hujan disertai angin kencang terjadi pada pukul 16.00 WIB. Angin kencang menyebabkan rangka galvalum roboh. Akibatnya sebanyak 25 pedagang terdampak.

"Kemarin ada hujan deras disertai angin kencang, ada 25 pedagang (terdampak), satu orang dibawa ke rumah sakit," katanya saat ditemui di Pasar Giwangan, Senin (30/5/2022).

Baca juga: Niat Healing ke Pasar Malam, Ratusan Warga Solo Malah Terjebak Macet

Lanjut dia, setelah hujan mereda para pedagang pasar gotong royong membersihkan atap galvalum yang roboh. Para pedagang dibantu oleh Dinas Pedagangan, untuk pemulihan los pasar yang roboh.

"Dari pedagang dan paguyuban kemarin membongkar terus merapikan di situ. Dan dari dinas ini memulihkan prasarana yang lain. Misal penerangan jalan, kemarin sudah kita beri lampu sorot di situ. Hari ini kita tambahkan lagi biar lebih terang lagi bisa untuk kegiatan lagi," jelas dia.

Walaupun los pasar dengan atap galvalum roboh, kegiatan jual beli tetap berjalan. Hal ini barang dagangan tidak terlalu terdampak dengan robohnya atap galvalum.

Untuk hari ini pedagang masih bisa berjualan selama tidak terjadi hujan. Pasalnya, atap galvalum roboh dan belum dibangun atap pengganti.

"Jam operasional di sini kan siang sampai menjelang tengah malam. Ya nanti sekitar jam siang kegiatannya seperti itu (terbuka). Selama enggak hujan bisa," ujar dia.

Untuk pembangunan atap pengganti sekarang sedang dalam pembahaaan di Dinas Perdagangan, Kota Yogyakarta.

"Ya ini masih koordinasi di OPD (organisasi perangkat daerah) di dinas kami untuk terkait hal tersebut," imbuh dia.

Sementara itu salah satu saksi mata Sukarno, Kuli Pasar kuli mengatakan awalnya hujan tidak terlalu deras. Kemudian lama kelamaan angin yang awalnya biasa saja tiba-tiba menjadi kencang.

"Awalnya hujan biasa terus lama-lama ada angin, angin awalnya biasa-biasa saja terus hujannya tetep deres terus hujan deres banget campur angin kencang. Terus ya itu menerjang atap itu," kata dia.

Ia mengungkapkan akibat dari kejadian itu satu orang harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Ada satu yang luka sempat dibawa ke rumah sakit Wirosaban. Mungkin sekarang sudah dibawa pulang," katanya.

Setelah hujan reda para pedagang lalu kerja bakti untuk membersihkan puing-puing atap galvalum, setelah kerja bakti pedagang kembali melanjutkan aktivitas jual beli.

"Ya tetep jualan eman-eman dagangannya kalau ngga dijual," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com