KOMPAS.com - Irwanuari Kiswanto, seorang driver ojek online (ojol) Semarang, Jawa Tengah, syok uang tabungannya sebesar Rp 65 juta di dua rekening amblas dibobol pencuri.
Irwan, sapaan akrabnya, menceritakan, peristiwa itu berawal saat dirinya menerima telepon dari nomor yang tak dikenalnya, 1(401)777-7910.
Nomor itu, menurutnya, sudah dua kali menelepon Irwan. Lalu pada panggilan ketiga dirinya menjawab.
Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Ambil Uang Rp 3,4 Juta dari Rekening Korban
UPDATE : Kompas.com menggalang bantuan untuk kisah driver ojol bernasib naas ini. Uluran tangan Anda akan meringankan beban yang ia derita, dengan cara berdonasi klik di sini.
Penelepon itu mengaku dari bank untuk menjelaskan soal undian hadiah.
Setelah itu penelepon mengirimkannya sebuah link dengan alasan untuk melihat poin di bank yang Irwanuari pakai.
"Akhirnya, saya klik link itu dan langsung terkoneksi ke akun mobile banking saya," paparnya.
Saat itu, dia mengaku seperti terhipnotis. Dia hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh penelepon tersebut.
Baca juga: Tabungan Rp 65 Juta yang Dicuri Itu Pinjaman Bank, Rencananya Mau Bangun Rumah
"Setelah itu, saya memberikan kode one time password (OTP) kepada penelepon itu. Saya benar-benar tak sadar," imbuhnya.
Irwan melanjutkan, setelah memberi kode OTP, penelepon menguras habis tabungan di Bank BRI miliknya.
Tak hanya itu, penelepon ternyata juga menguras isi tabungan milik Irwan di Bank BCA.
"Kalau ditotal yang ada di Bank BRI Rp 31 juta dan di Bank BCA Rp 34 juta bearti total ada Rp 65 juta," katanya.
Beberapa saat kemudian, nomor Irwan diblokir oleh penelepon itu dan Irwan merasa curiga.
Akhirnya, dia mencoba mencari Bank BRI yang terdekat. Dia melaporkan kasus dugaan penipuan yang Irwan alami saat ini. Setelah selesai di juga lapor ke Bank BCA soal kasus yang menimpanya itu.
"Akhirnya bank saya diblokir untuk mengantisipasi transaksi lain yang bisa diambil oleh penelepon itu," imbuhnya.
UPDATE : Kompas.com menggalang bantuan untuk kisah driver ojol bernasib naas ini. Uluran tangan Anda akan meringankan beban yang ia derita, dengan cara berdonasi klik di sini.
(Penulis: Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.