YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Harga bunga tabur di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, meningkat karena banyak masyarakat melakukan tradisi "nyekar" menjelang bulan puasa atau tradisi ruwahan.
"Biasanya kan Rp 50.000 per kilogram (kg), sekarang ini bisa sampai Rp 200.000 per kg," kata Pedagang Bunga tabur di Pasar Argosari, Wonosari Sri, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Tradisi Nyekar Jelang Ramadhan Dongkrak Kunjungan Wisata ke Bantul
Dikatakannya, tingginya harga bunga tabur karena permintaan saat ini sedang tinggi.
Sebab, warga banyak menggelar tradisi ruwahan hingga ziarah menjelang puasa.
"Biasanya sekitar 2 minggu sebelum puasa, itu sudah ramai yang beli untuk ziarah ke makam leluhur," kata Sri.
Sri mengatakan, setiap hari dirinya menghabiskan kurang lebih 40 kg bunga, naik 2 kali lipat dari hari biasa dalam sehari.
Hingga kini stok bunga masih mencukupi dari Boyolali, Jawa Tengah. Pedagang bunga lainnya, Tuti, mengaku kenaikan harga mencapai Rp 200.000 mulai hari ini.
Pembeli kabanyakan membeli bunga tabur sesuai kebutuhan, misalnya Rp 10.000 sampai Rp 20.000. "Ada yang mawar saja tapi ada juga yang komplet," ucap dia.
Salah seorang pembeli, Deta mengaku tidak mempermasalahkan harga bunga tabur yang mahal.
"Ya mau bagaimana wong banyak yang beli pasti harga naik, seperti minyak goreng itu," kata dia.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Warga Madura di Manokwari Gelar Tradisi Nyekar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.