Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Veda Ega Pratama, Pebalap Indonesia asal Yogyakarta yang Dipuji Gayanya Mirip Marc Marquez

Kompas.com - 09/03/2022, 05:06 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Dia mengatakan, pengalamannya sebagai pebalap motor bebek dan harus pindah ke motor sport cukup sulit penyesuaiannya, hal itulah yang menjadikan dirinya melatih sejak dini Veda menggunakan sepeda motor "cowok" ini.

Sebab, saat Sudarmono muda, saat itu harus memacu sepeda motor gede 600 CC dan berpindah ke sepeda motor bebek harus beradaptasi cukup lama. Dengan kegigihannya, Sudarmono mampu meraih podium di kejuaraan Suzuka 4 jam 2014 silam.

"Pengalaman itulah membuat saya ingin Veda sejak kecil menggunakan motor sport. Awalnya sulit, tetapi setelah itu saat turun di kejuraan menggunakan motor bebek jadi lebih mudah," kata dia.

Bahkan Veda menjadi juara nasional kelas pemula pada 2019 lalu.

Baca juga: Asia Talent Cup Diundur karena Marshal Belum Siap, Ada yang Masih Terlambat Angkat Bendera

Pada 2020, sebenarnya Veda berlaga di Thailand Talent cup (TCC) tetapi gagal karena pandemi Covid-19.

Kemudian di 2021, dia mendapatkan wild card di Asia Talent Cup saat berlaga di Sirkuit Mandalika, saat itu menempati urutan ke-8.

Sudarmono mengatakan, dirinya memasukkan Veda di salah satu sekolah yang dikelola salah satu ATPM karena jenjangnya cukup jelas, dan dengan beasiswa.

"Saya ingin anak saya mengikuti jenjang yang jelas, sehingga mengasah skill membalapnya," ucap dia.

Setelah Asia Talent Cup jika lancar akan ikut kejuaraan di spanyol, dan jika lancar akan berlaga di Moto3 sebelum ke Moto GP.

"Mimpinya sih ke MotoGP, karena kita tahu sponsor di MotoGP sekarang banyak dari Indonesia. Potensinya terbuka," kata dia.

Baca juga: Asia Talent Cup di Mandalika Diundur Sepekan, Gubernur NTB: Marshal Kita Belum Siap

Latihan di pasar sapi

Sudarmono yang juga memiliki sekolah balap ini mengatakan, sejak 2016 dirinya memanfaatkan parkir Pasar Hewan Siono Harjo, Playen untuk berlatih bersama anaknya.

Pebalap era awal 2000 hingga 2015 ini memanfaatkan lahan sempit untuk berlatih menikung.

Selain itu, setiap seminggu sekali Veda diajak untuk bermain di sirkuit permanen wilayah Boyolali, dan Semarang, Jawa Tengah.

"Setiap jalan ke sana (Boyolali atau Semarang) kita kan melewati jalanan menikung, menanjak. Itu saya sering bilang perjalanan kita seperti ini (kondisi jalannya) jadi harus serius," kata dia.

Saat pandemi lalu, Veda berlatih di rumah dengan memanfaatkan fasilitas milik bapaknya, seperti simulator balap, hingga gym.

Disinggung untuk kegiatan sekolah, Sudarmono berharap tetap bisa sekolah formal, karena tak ingin Veda kehilangan masa mudanya hanya berkutat pada kegiatan balap.

"Sekolah itu menyenangkan, jangan sampai hilang," kata dia.

Baca juga: Pebalap Pertamina Mandalika di Seri Perdana Moto2 Tembus Target

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com