Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Unggahan Keluhan Pelayanan RSUD Wonosari, Disuruh Pergi oleh Dokter saat Akan Periksa

Kompas.com - 04/03/2022, 18:33 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah curhatan warga terkait pelayanan RSUD Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, viral di media sosial.

Unggahan itu dibuat oleh Lurah Kepek, Kapanewon Wonosari, Bambang Setiawan BS, terkait pelayanan yang diterimanya Kamis (3/3/2022) malam.

Bambang mengunggah keluhannya dalam akun facebook pribadinya dan diunggah ulang oleh beberapa akun media sosial lainnya.

Baca juga: Ironisnya Pelayanan di RS Rujukan untuk Pasien Covid-19...

"Kepada Direktur RSUD Wonosari ..... Malam ini sekitar pukul 22.00 wib.. Saya selalu warga Gunungkidul yang bangga dengan RSUD.. Apalagi rumah kami hanya terbatas jalan... Merasakan sakit yang amat sakit... Anak saya yang kesakitan.. Sesak napas langsung saya bawa ke IGD diantar bbrp warga... Begitu masuk ditanya Dokter jaga.. Saya jawab sesak napas.. Dakter jaga dan rekannya sempat dialog.. Dan bilang silahkan cari poliklinik atau RS yang lain,"

"Padahal saya ke IGD itu dalam rangka ingin tahu sesak napas anak saya itu karena apa.. Atau karena anak saya juga punya komorbit asma.. Atau yang lain… Perawat sudah mau nyiapkan kursi roda buat anak saya.. Tapi kenapa dokter jaga suruh pindah ke RS lain atau poliklinik..????… Dengan rasa heran campur ngelus dada… Saya pindah ke RS yang lain…..Alhamdulillah di RS yang lain anak saya diperiksa.. Dilayani dg baik….kepada Direktur RSUD mohon suara kami ini.. Ada pencerahan bagi semua… Apapun sikap.. Dan pelayanan Dokter malam ini… Saya tetap sayang.. Saya cinta.. Dan Bangga dengan RSUD Wonosari.., Hormat kami Bambang Setiawan bs Rt 06 RW 10 Jeruk Kepek Wonosari," tulisnya.

Dikatakan Bambang dirinya kecewa dengan pelayanan IGD RSUD.

Ia berharap kejadian ini tidak terulang kembali dan layanannya bisa ditingkatkan sehingga warga memperoleh layanan yang baik.

“Saya juga sempat menulis pengalaman ini di Facebook. Tapi, ini lebih sebagai bentuk kecintaan agar pelayanan bisa lebih baik dan tidak ada penolakan pasien," kata Bambang saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Jumat (4/3/2022).

Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati mengatakan, sudah mendengar tentang keluhan yang disuarakan oleh Lurah Kepek tentang layanan di IGD.

Baca juga: Diduga Salah Paham, Keluarga Pasien Mengeluhkan Pelayanan RS di Medan

Disinggung mengenai penanganan pasien asma, dia mengatakan karena saat ini sedang banyak kasus Covid-19, maka dokter jaga saat itu menjelaskan kalau pasien asma tidak bisa langsung ditangani sehingga harus menjalani pemeriksaan antigen terlebih dahulu.

"Ini mungkin yang ada komunikasi yang dilakukan teman-teman IGD yang kurang pas penyampaiannya. Jadi kesannya bertele-tele," kata Heru.

Heru menyebut saat itu ada dua dokter jaga, yang satu merupakan dokter magang atau dokter Internship (dokter yang melakukan pengabdian di RSUD selama 6 bulan, dan Puskesmas 6 bulan setelah lulus kuliah).

"Kalau mau langsung silakan ke klinik lain, itu yang bilang yang dokter magang," kata Heru.

Baca juga: 16 Nakes Positif Covid-19, Pelayanan RS Elisabeth Purwokerto Tutup Sepekan

Hal itulah, menurut dia permasalahan muncul karena komunikasi yang kurang baik sehingga terjadi hal tersebut.

“Kami telah meminta maaf melalui pesan WA. Kami juga berterima kasih atas masukan yang disampaikan Pak Bambang,” ucap Heru.

Heru mengatakan, pihaknya akan mengupayakan investigasi lanjutan, dan terkait dengan sanksi terhadap masalah ini, juga akan disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

"Aturannya karena memberikan punishment ini kan harus sesuai apa pelanggarannya. Nanti kita sesuaikan sanksinya apa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com