Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Masih Mahal, Sultan Minta Tindak Tegas jika Ada Penimbun

Kompas.com - 21/02/2022, 14:12 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Minyak goreng dengan harga eceran tertinggi masih sulut ditemui di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Terkait hal ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta kepada perugas untuk tidak segan-segan menindak jika ada oknum yang menimbun minyak goreng.

"Kalau menimbun itu jelas melanggar hukum. Ya tangkap saja, kalau memang itu pidana. Nggak usah sungkan," kata dia, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Jabar Dapat 30 Juta Liter Minyak Goreng, Disperindag Gelar Operasi Pasar

Sultan mengakui dirinya tidak dapat berbuat banyak terkait kelangkaan minyak goreng karena terkait minyak goreng ini merupakan kebijakan dari pemerintah pusat.

"Penanganan itu kebijakan Jakarta (pemerintah pusat)," kata raja berusia 75 tahun tersebut.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Industri dan Perdagangan DIY Yanto Apriyanto mengatakan, harga minyak di pasar tradisional masih tinggi, yakni di harga Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per liter.

"Penjual ini menjual stok lama alasan mereka, karena dia memiliki stok kita lihat nota pembeliannya juga sudah tinggi," kata dia.

Pihaknya mengimbau kepada para pedagang setelah mereka menghabiskan stok minyak goreng agar menjual minyak dengan harga eceran tertinggi.

"Kadang-kadang pelaku usaha di pasar pembeliannya itu pembelian putus, tidak bisa diretur arau dikembalikan. Mudah-mudahan minyak dapat normal," jelasnya.

Sementara itu salah satu warga Godean Sleman Huda menyampaikan ia masih kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga normal yakni Rp 14.000.

Pagi tadi ia membeli minyak goreng dengan harga Rp 21.000. "Tadi pagi istri saya yang membeli di toko kelontong harganya masih Rp 21.000," katanya.

Ia berharap segera ada solusi dari pemerintah untuk menurunkan harga minyak bagi masyarakat. Karena saat ini masih dalam pandemi Covid-19 dengan melambungnya harga minyak goreng, ia harus mengeluarkan uang belanja ekstra.

"Harga Rp 21.000 memberatkan bagi masyarakat apalagi sekarang masih pandemi," kata dia.

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Kapolres Ciamis Sebut Ada Fenomena Panic Buying di Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com