Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi RM Suryopranoto, Pahlawan Nasional Ketiga di Indonesia yang Berjuluk Raja Mogok

Kompas.com - 20/02/2022, 13:45 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Raden Mas Suryopranoto merupakan seorang Pahlawan Nasional yang berjuluk Raja Mogok.

Julukan itu didapat karena Suryopranoto memimpin para buruh melancarkan gerakan mogok kerja untuk memprotes kolonial Belanda.

Suryopranoto juga membentuk beberapa organisasi buruh seperti Adhi Dharma, Prawiro Padjojo ing Joedo, hingga Personeel Fabriek Bond.

Baca juga: Siswa, Ini 3 Pahlawan Nasional dari Aceh

RM Suryopranoto juga aktif di Sarekat Islam. Bahkan dia mengusulkan pembentukan Persatuan Perhimpunan Kaum Buruh dalam naungan SI.

Profil RM Suryopranoto

Raden Mas Suryopranoto lahir pada tanggal 11 Januari 1871 di lingkungan keraton Pakualaman, Yogyakarta.

Suryopranoto memiliki nama kecil Iskandar, dan merupakan kakak dari Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara.

Dengan demikian, Iskandar atau Suryopranoto lahir dari kalangan bangsawan atau priyayi.

Iskandar dan Suwardi merupakan putra dari Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Suryaningrat.

KPH Suryaningrat ini merupakan putra tertua dari Sri Paduka Pakuaman III.

Iskandar atau Suryapranoto menempuh pendidikan di Sekolah Rendah Eropa atau Europeesche Lagere School (ELS).

Baca juga: 7 Pahlawan Nasional Asal Bali, Ada I Gusti Ngurah Rai hingga Untung Surapati

Lulus dari ELS, Suryopranoto mengambil kursus di Kursus Pegawai Rendah, yang setingkat dengan MULO atau SMP sekarang.

Setelah mengambil kursus, Suryopranoto bekerja sebagai pegawai kantor pemerintah kolonial di Tuban, Jawa Timur.

Namun Suryopranoto harus kehilangan pekerjaan atau dipecat karena memukul pegawai lain yang berkulit putih.

Suryopranoto kemudian kembali ke lingkungan Pakualaman. Dia diangkat menjadi wedana sentana dengan pangkat panji atau kepala bagian administrasi istana.

Sang Raja Mogok

SuryopranotoWikipedia Suryopranoto
Sebagai keturunan penguasa, Suryopranoto dan adiknya Suwardi justru memilih untuk berjuang membela hak-hak rakyat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Yogyakarta
Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Yogyakarta
Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Yogyakarta
Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Yogyakarta
Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Yogyakarta
4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

Yogyakarta
Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, 'Drone' Dilarang Terbang

Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, "Drone" Dilarang Terbang

Yogyakarta
Mbah Panut 'Simbah Nikah' Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Mbah Panut "Simbah Nikah" Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Yogyakarta
Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Yogyakarta
Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Yogyakarta
Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Yogyakarta
Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com