Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kopral Janu Membantu Warga Saat Panik Ada Ular Masuk ke Rumah

Kompas.com - 12/02/2022, 06:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Membantu warga menangkap ular yang masuk ke rumah adalah hal yang tak asing lagi bagi Kopral Satu Janu Wahyu Widodo, anggota Brigif 6 Kostrad, Palur, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Jam tiga pagi dini hari saya pernah diminta untuk mengevakuasi seekor ular phyton sepanjang tiga meter. Lalu ada juga saya menyelamatkan 31 ekor ular kobra di sebuah mushala," kata Janu kepada Kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Heboh Warga Lamongan Temukan 5 Ekor Kobra di Bawah Lemari Dapur, Ini Cara Aman Hadapinya

Bagi Ketua Umum komunitas Exotic Animals Lovers (EXALOS) Indonesia itu, kasus ular masuk ke rumah warga lebih banyak daripada satwa liar lainnya.

Hal itu dipicu beberapa fator, antara lain insting ular yang bergerak mencari mangsa seperti tikus, cicak dan katak yang sering ditemui di sekitar rumah.

"Lalu, ular merupakan hewan berdarah dingin dan mereka membutuhkan suhu ruang yang hangat untuk membantu metabolisme," katanya.

Baca juga: 41 Ekor Ular Kobra Ditemukan di Sekolah Ini dalam Waktu 2 Jam, Ini Ceritanya

Hal itu, kata Janu, membuat kasus konflik ular dengan manusia sering ditemui. Beberapa satwa liar lain juga ada konflik, namun tak sesering ular. 

Salah satu langkah agar mencegah konflik adalah memberikan edukasi kepada masyarakat soal ular kepada masyarakat.  

"Ular merupakan hewan dengan konflik paling besar dengan masyarakat. Ular sebetulnya sangat bermanfaat tetapi justru ditakuti. Ini karena kurangnya edukasi kepada masyarakat tentang ular," katanya.

Mengabdi kepada masyarakat

Anggota Exalos Indonesia mengevakuasi seekor ular kobra di rumah warga.Dokumentasi Komunitas Exalos Surakarta Anggota Exalos Indonesia mengevakuasi seekor ular kobra di rumah warga.
Kondisi tersebut membuat Janu mengajak anggota Exalos Indonesia untuk tidak hanya membantu warga menangkap ular, namun juga memberikan edukasi soal ular dan reptil. 

Baca juga: Teror Ular Piton Resahkan Warga di Tuban, Ayam Ternak Dimangsa

Sebagai informasi, komunitas Exalos terbentuk pada tahun 2016 di Kota Solo, Jawa Tengah. Saat itu, kata Janu, komunitas tersebut beranggotakan para pecinta reptil.

Namun, seiring waktu, saat ini Exalos Indonesia telah memiliki lebih kurang 400 relawan penyelamat ular yang tersebar di sejumlah daerah. 

Bagi Janu, para relawan Exalos Indonesia tak hanya sekedar berbekal piawai menangkap ular, tetapi juga berjiwa sosial tinggi tanpa mengharap imbalan. 

"Exalos adalah pandangan hidup, para relawan pun diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Kita tak pernah berhenti menolong," katanya.

Baca juga: Hendak Shalat, Warga Temukan 31 Anak Ular Kobra Sembunyi di Lipatan Karpet Masjid

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Desentralisasi Sampah, PJ Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, PJ Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com