YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mengirim sampel pasien Covid-19 yang memiliki cycle threshold (CT) value di bawah 30 setelah diperiksa dengan tes polymerase chain reaction (PCR) ke Laboratorium Universitas Gadjah Mada.
Tindakan itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian omicron.
"Setiap kali ada beberapa temuan yang CTnya di bawah 30 secara acak kita teskan di UGM (laboratorium)," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji saat ditemui di Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (7/1/2022).
Baca juga: Bantah Omicron Sudah Menginfeksi Warganya, Dinkes Lamongan: Itu Hoaks
Dalam melakukan tes ini laboratorium membutuhkan waktu selama dua minggu untuk menentukan sampel itu merupakan terjangkit varian omicron atau bukan.
Setiap kabupaten di DIY juga sudah diperintahkan mengirim sampel pasien yang memilik CT value di bawah 30.
Sebelumnnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tidak mungkin varian omicron tidak ada di tengah publik Indonesia.
Hal ini sejalan dengan penularan varian baru virus corona ini yang meluas ke banyak negara dan daerah.
"Kalau lihat tadi omicron sudah menyebar ke mana-mana, ya tidak mungkin itu (omicron) tidak ada di (tengah) publik. Sudah ada," ujar Luhut dalam konferensi pers secara daring, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Warga Inggris di Medan Diduga Terjangkit Omicron, Begini Respons Bobby Nasution
Luhut lantas mencontohkan, dalam rapat evaluasi PPKM pada Senin, ada laporan bahwa satu pasien yang terpapar omicron bertemu belasan orang.
Namun, belasan orang tersebut dinyatakan negatif Covid-19 setelah dites.