Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Isyaratkan Masuk Parpol dengan Menggambar Warna

Kompas.com - 02/12/2021, 07:54 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memberi sinyal akan masuk ke partai politik (parpol) pada tahun depan lewat guratan warna.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu melakukannya dengan menggambar berbagai warna dalam kunjungan ke Jogja Nasional Museum (JNM) Kota Yogyakarta, Rabu (1/12/2021).

Mantan wali kota Bandung periode 2013 sampai 2018 itu mencoret mulai dari warna hijau, kuning, biru, dan juga merah. Tetapi, Kang Emil enggan menyebut pasti di parpol mana dia akan berlabuh.

Baca juga: Kecewa Putusan Ridwan Kamil soal UMK 2022, Buruh: Kami Akan Melawan

"Independen gak mungkin di level nasional. Istiqoroh masuk partai pada tahun depan mohon doanya. Saya orangnya kreatif, apapun takdir Tuhan tetap mencipta karya dan menjalani hidup. Kalau lukisan ini dominan hijau dan sedikit merah," jelasnya.

Nama Ridwan Kamil beberapa kali muncul pada survei calon presiden (capres) 2024. Beberapa kali Emil disandingkan dengan berbagai nama tokoh nasional seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, bahkan Puan Maharani.

Terkait survei itu, Ridwan Kamil menyampaikan itu merupakan wujud apresiasi, terutama menghargai kinerjanya selama menjadi pemimpin daerah. Menurut dia, seorang pemimpin harus fokus untuk bekerja serius.

"Pemimpin itu kerja fokus, kerja serius. Dalam kerja elektoral saya takin warga menghargai kita karena kerjanya. Tidak usah banyak pencitraan, fokus kerja saja," katanya.

Tetapi Emil mengatakan bahwa berbicara survei politik untuk Pemilu 2024 masih jauh, ditambah lagi untuk maju dalam pilpres dibutuhkan pasangan.

"Cocoknya, relevannya berpasangan. Realistis karena kontestasi bukan individu tetapi berpasangan," kata dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Tetapkan UMK 2022 Kota Bekasi Rp 4.816.921, Tertinggi di Jawa Barat

Ia mengibaratkan perjodohan calon presiden dengan wakilnya seperti Siti Nurbaya, di mana keduanya tidak saling mengenal satu sama lain. Hal itu ia alami selama menjalani dua kali pilkada.

"Dua kali pilkada itu seperti Siti Nurbaya. Dijodohkan, tidak bisa memilih pasangan siapa. Karena perjodohan situasi, dijodohkan lalu nikah di KUA," katanya.

Kembali disinggung terkait warna yang digambarkan dirinya dia tak mau menjawabnya. Ia menyerahkan seluruhnya kepada partai politik.

Baca juga: Ridwan Kamil Tolak Rekomendasi UMK Karawang 2022 Naik 7,68 Persen

Ditambah lagi sambung dia, dalam pengaturan pasangan atau perjodohan adalah partai koalisi. "Yang atur di politik bukan pengantinnya tapi koalisi," kata dia.

Dia tidak mempermasalahkan soal posisi jika dijodohkan dengan partai politik baginya nomor 1 atau 2 tidak menjadi masalah.

“Kalau dijodohkan maka belajar saling mencintai, tidak masalah nomor 1 atau 2 yang terpenting kesejahteraan masyarakat lebih baik dan Indonesia maju," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com