Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Aparat Polda Jabar dan DIY Gerebek Kantor Pinjol Ilegal di Sleman, Ini Temuan Polisi

Kompas.com - 15/10/2021, 14:44 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggerebek bangunan yang diduga kantor operator pinjaman online (pinjol) di Kabupaten Sleman, DIY.

Penggerebekan ini dilakukan oleh personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Barat dan Ditreskrimsus Polda DIY pada Kamis (14/10/2021) malam.

Adapun bangunan yang digerebek berada di Jalan Prof Herman Yohanes, Caturtunggal, Kapanewon Depok.

Direktur Ditreskrimsus Polda Jawa Barat Kombes Pol Arif Rahman menjelaskan, penggerebekan ini bermula dari adanya laporan seorang korban pinjol, TM.

Baca juga: Polisi Gerebek Kantor Pinjol Ilegal di Sleman, 83 Debt Collector Diamankan

Gara-gara diteror pinjol, korban mengalami depresi hingga dirawat di rumah sakit.

"Yang bersangkutan dirawat di rumah sakit karena depresi dengan tindakan-tindakan penekanan yang tidak manusiawi dari pinjaman online tersebut," ujarnya, Kamis.

Dari penggerebekan ini, polisi mendapati sejumlah temuan.

Salah satunya yaitu dari 23 aplikasi yang dijalankan oleh pinjol tersebut, semuanya tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebenarnya ada satu yang terdaftar di OJK. Hanya saja, kata Arif, hal tersebut untuk mengelabui seakan-akan aplikasi lainnya legal.

Baca juga: 83 Operator Pinjol Ilegal di Sleman Dibawa ke Polda Jabar

 

Amankan sejumlah orang

Ilustrasi pinjaman online atau pinjol. SHUTTERSTOCK/PKpix Ilustrasi pinjaman online atau pinjol.

Dalam penggerebekan ini, polisi mengamankan sejumlah orang.

Mereka adalah 83 orang operator atau debt collector, dua orang human resource department (HRD), dan satu orang manajer.

Dari penggerebekan yang dilakukan, Arif menuturkan bahwa pihaknya mendapati kecocokan antara keterangan korban dan temuan di lapangan.

Baca juga: Pegawai Kantor Pinjol Ilegal yang Digerebek Polisi Ada yang Baru Kerja 2 Hari, Gajinya UMR Yogya

"Yang menariknya, satu orang debt collector ini berdasarkan mix and match, antara digital evidence yang kami dapatkan dari korban dengan apa yang ada di sini, dan itu fix. Jadi digital evidence-nya sangat relevan, sehingga kami akan lakukan penyidikan dan penindakan secara tuntas terhadap para pelaku," ucapnya.

Arif menyampaikan, polisi masih mendalami soal sejak kapan pinjol diduga ilegal di Sleman ini beroperasi.

"Masih kami dalami juga, karena kami baru melakukan penindakan di TKP," terangnya.

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Kasus Pinjol Ilegal di Sleman, Berawal dari Laporan Korban yang Depresi


Dibawa ke Jawa Barat

Seusai penggerebekan di Sleman, 83 terduga debt collector yang ditangkap dibawa ke Markas Polda Jawa Barat.

Mereka diangkut dengan kendaraan milik Polda DIY pada Jumat (15/10/2021) sekitar pukul 03.00 WIB.

"Pinjol yang dilakukan penggerebekan tadi malam, tadi pagi pukul 3 sudah dibawa ke Polda Jawa Barat," tutur Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto, Jumat.

Baca juga: Pinjol Ilegal di Sleman Operasikan 23 Aplikasi, Semuanya Tak Terdaftar di OJK

Polisi juga turut mengangkut beberapa barang bukti yang ditemukan di kantor operator pinjol di Sleman tersebut.

Yuliyanto menjelaskan, terkait kasus ini Polda DIY membantu Polda Jawa Barat dalam penggerebekan dan penyelidikan awal.

Sedangkan, penyidikan kasus pinjol yang diduga ilegal ini dilakukan oleh Polda Jawa Barat.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com