YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Seorang pria asal Kota Yogyakarta berulah di Gunungkidul hingga dikeroyok warga pada Kamis (20/6/2024). Pria berinisial LP (28) itu melakukan pengancaman, perampasan dan perusakan baran.
"Jadi ada tiga kejadian dalam hari ini, sekitar pukul 06.30 WIB sampai pukul 07.30 WIB, yang dilakukan oleh LP," kata Kapolsek Ponjong, Kompol Hendra Prastawa saat dihubungi wartawan Kamis.
Baca juga: Tukang Pangkas Rambut dan Konsumennya di Sumenep Dikeroyok 10 Orang
Peristiwa pertama, LP meminta sabit milik petani di jalan Sawahan-Tambakromo, Kalurahan Sawahan, sekitar pukul 06.30 WIB. Petani tersebut ketakutan karena LP membawa pisau.
Setelah mendapatkan sabit, LP kemudian melanjutkan jalan kaki. Di tengah jalan LP bertemu dengan seorang pria yang hendak ke ladang dengan sepeda motor.
"Pemuda ini kemudian menghentikan warga tersebut untuk membonceng, dan tidak mau diturunkan. (Dia) mengancam pelaku menggunakan sabit dan pisau," kata Hendra.
Merasa ketakutan, warga tersebut akhirnya membonceng LP. Saat di perjalanan, terdapat lokasi yang ramai warga beraktivitas. Pria pemilik kendaraan tersebut berinisiatif menjatuhkan kendaraannya dan langsung menghindar dari LP.
Warga yang melihat kejadian ini langsung datang. LP kemudian melarikan diri dan dikejar oleh warga.
Melihat kejadian itu, seorang warga yang melintas mencoba menghentikan. Namun, warga tersebut malah diserang oleh LP.
"Tapi justru menjadi sasaran LP dimana pelaku justru mengayunkan sabitnya. Beruntung warga tersebut berhasil menghindar sehingga sabit tersebut mengenai kendaraannya," kata Hendra.
Warga kemudian mengeroyok LP dan melaporkannya ke Polsek Ponjong. Petugas yang datang langsung mengevakuasi LP dibawa ke Polsek Ponjong.
Hendra mengaku belum bisa meminta keterangan pelaku karena sulit diajak komunikasi. Pihaknya sedang mengumpulkan keterangan dari korban dan saksi termasuk data di lapangan.
"Kalau untuk pengaruh alkohol sepertinya tidak, nah kalau obat-obatan atau narkoba ini masih kami dalami. Kami sudah koordinasi dengan Satresnarkoba untuk pemeriksaandan pengecekan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.