YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta meminta khatib shalat Idul Adha tidak boleh membawa urusan politik praktis dalam khotbah. Hal ini mengingat Pilkada akan digelar akhir tahun ini.
Baca juga: Perayaan Hari Besar Sering Beda, Jemaah Aolia Idul Adha Bareng Pemerintah
"Untuk para khatib hendaknya menyampaikan materi khotbahnya dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyyah, mengutamakan toleransi serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan tidak bermuatan politik praktis," kata Kasi Bimas Islam Kanwil Kemenag Gunungkidul, Zuhdan Aris saat dihubungi melalui telepon Sabtu (15/6/2024).
Dia mengatakan pihaknya berharap masyarakat dapat merayakan Idul Adha dengan penuh kebahagiaan dan kegembiraan.
"Apabila terdapat perbedaan dalam mengekspresikan perayaan ini, dihimbau untuk tetap mengedepankan ukhuwah/persaudaraan, penuh toleransi," kata dia.
Sementara Pemkab Gunungkidul memberikan bantuan hewan berupa 3 ekor sapi kepada organisasi masyarakat diantaranya Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan LDII.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, Pemkab hanya bisa memberikan tiga ekor sapi. Namun demikian, bantuan dari dalam dan luar Gunungkidul terdapat 1.500 ekor kambing.
Bantuan ini merupakan hasil dari kerja sama dengan berbagai pihak dan akan disalurkan kepada masyarakat yang telah mengajukan proposal.
"Kami akan menyerahkan kambing-kambing tersebut menjelang hari raya Idul Adha," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.