YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jelang Idul Adha, kebutuhan hewan kurban di Kota Yogyakarta tak sebanding dengan stok hewan kurban di peternak Kota Yogyakarta.
Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sri Panggarti menjelaskan, kebutuhan sapi kurban di Kota Yogyakarta mencapai 2.500 ekor sementara ketersediaan hewan ternak sapi di Kota Yogyakarta hanya 90 ekor.
Baca juga: Hari Raya Kurban, Antraks, dan Pengawasan Hewan Ternak di Jateng
“Tren kebutuhan hewan kurban kembali meningkat setelah masa pandemi Covid-19 yang lalu, kurang lebih kebutuhannya 2.500 ekor sedangkan ketersediaan di Kota Yogyakarta 90 ekor sapi,” ujarnya, Selasa (11/6/2024).
Sementara kebutuhan kambing untuk kurban mencapai 4.700 ekor sementara yang tersedia di peternak hanya 300 ekor.
“4.700 ekor kambing ketersediaan, sementara ketersediaan dari peternak di Kota Yogya terbatas, 300 ekor kambing,” ucapnya.
Panggarti menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban di Kota Yogyakarta akan dipenuhi dari luar Kota Yogyakarta maupun dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Oleh sebab itu lanjut Panggarti pihaknya akan melakukan pemantauan ketat.
“Pengawasan dan pemantauan yang ketat utamanya untuk pencegahan penyebaran penyakit hewan menular strategis,” jelasnya.
Pengawasan nantinya dilakukan pada lalu lintas hewan ternak kurban, selain itu pada bulan lalu juga sudah dilakukan pemantauan ke peternak dengan pelayanan terpadu kesehatan hewan.
“Pemberian obat cacing hingga vitamin gratis. Untuk memastikan hewan kurban yang siap dijual, juga yang ada di lingkungan kandang dalam keadaan sehat,” kata dia.
“Pemeriksaan antemortem sebelum pemotongan hewan kurban, hingga penanganannya nanti juga akan diperiksa lagi. Terutama untuk mengecek apakah terdapat cacing hati, karena hewan kurban yang secara fisik sehat bisa saja ditemukan,” ujarnya.
Baca juga: Tips Memilih Kambing Kurban yang Sehat bagi Pemula, Apa Saja?
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengatakan, letak geografis Kota Yogya yang berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Bantul, menjadikan proses penyaringan hewan kurban yang masuk ataupun keluar akan lebih ketat.
“Lalu lintas hewan kurban di DIY yang juga mendapat suplai dari daerah lain, ketika masuk tentunya sudah melalui proses pemeriksaan di pos pemantauan. Kemudian saat masuk ke kota atau kabupaten, juga dicek apakah sudah memiliki surat keterangan kesehatan hewan atau SKHH dari Pejabat Otoritas Veteriner daerah asal,” katanya.
Pihaknya menyebutkan pemantauan lalu lintas hewan kurban menjadi upaya preventif, untuk memastikan hewan kurban yang nantinya akan dipotong saat Iduladha sehat dan aman dikonsumsi. Utamanya kewaspadaan pada Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK dan antraks yang hingga saat ini belum ditemukan di Kota Yogya.
“Petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan selain melakukan pengawasan pada lalu lintas masuknya hewan kurban di Pasar Tiban Kota Yogya, juga ada pemeriksaan sebelum pemotongan hingga setelah penanganannya untuk memastikan daging yang dibagikan ke masyarakat aman dan bebas dari penyakit,” terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.