YOGYAKARTA, KOMPAS.com - PDI-P dipastikan bisa mengusung calon tanpa koalisi pada Pilkada Kota Yogyakarta. Pasalnya, perolehan kursi PDI-P melebihi syarat minimal untuk mengusung bakal wali kota dan wakil wali kota.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Noor Harsya Aryo Samudro menyebutkan, partai politik minimal harus memiliki 8 kursi di DPRD Kota Yogyakarta untuk dapat mengusung calon pada pilkada.
Baca juga: PDI-P Hanya Incar Kursi Wagub pada Pilkada Jabar 2024
"Pengusung paslon minimal 8 kursi DPRD Kota Yogyakarta," ujarnya saat dihubungi, Rabu (29/5/2024).
Dari hasil rapat pleno penetapan anggota legislatif dan penetapan jumlah kursi oleh KPU Kota Yogyakarta diketahui bahwa PDI-P mendapatkan 11 kursi, Gerindra 5 kursi, 5 kursi, Nasdem 4 kursi, PKS 5 kursi, PAN 4 kursi, PPP 3 kursi, dan PKB 2 kursi.
Lebih lanjut, KPU Kota Yogyakarta berupaya untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih pada Pilkada mendatang. Salah satunya dengan merangkul kaum-kaum marjinal.
"Untuk Pemilu kemarin kami sudah fokuskan peningkatan partisipasi pemilih kelompok marjinal, khususnya disabilitas. Dari data kami Coklit di Kota Yogyakarta 3.000, sedangkan angka partisipasi ada di 1.500-an," ujarnya.
"Kami di Pilkada ini kelompok minoritas, disabilitas, perempuan, transpuan pemilih pemula jadi salah satu sasaran kami meningkatkan partisipasi pemilih di Kota Yogyakarta," kata dia.
Di sisi lain, Ketua DPC PDI Perjuangan Eko Suwanto mengatakan, pihaknya akan berkoalisi dengan partai lain walaupun telah mengantongi 11 kursi DPRD Kota Yogyakarta.
"Lebih tepatnya kerja sama. Kita akan berkerja sama mengatasi berbagai masalah yang ada di Kota Yogyakarta," ujar Eko saat ditemui di DPRD DIY, Rabu (29/5/2024).
Menurut dia, kerja sama diperlukan untuk menuntaskan permasalahan yang ada di Kota Yogyakarta, seperti masalah sampah yang menjadi fokus utama PDI Perjuangan pada Pilkada Kota Yogyakarta.
"Memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak yang lain untuk bersama mengatasi berbagai permasalahan di Kota (Yogya), yang sampai hari ini tidak kunjung selesai adalah permasalahan sampah. Ini yang menjadi konsen bagi PDI-P dalam Pilkada besok," jelas dia.
Baca juga: Pilkada Jabar, PDI-P Komunikasi dengan Ridwan Kamil, Bima Arya, dan Dedi Mulyadi
Tidak hanya sampah, kata dia, masalah peningkatan kualitas udara, air, pengentasan kemiskinan, dan pengangguran juga menjadi bahasan pada Pilkada 2024.
Namun, sampai sekarang Eko belum mau membeberkan akan berkoalisi dengan partai mana saja.
"PDI-P membuka ruang kerjasama dengan parpol lain dan juga dengan kelompok masyarakat lain bareng-bareng membangun kota. Dan saya sendiri sudah bertemu pada pimpinan beberapa parpol, pada saatnya nanti kita akan informasikan," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.