YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum diberi izin untuk melakukan pemeriksaan di tempat pengolahan makanan yang diduga menjadi penyebab belasan orang keracunan di Gunungkidul.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan, upaya yang dilakukan Dinkes DIY maupun Dinkes Kabupaten Gunungkidul adalah dengan menguji muntahan dan kotoran.
"Iya (muntahan diuji lab), dari fesesnya tidak bisa membedakan dari makanan atau minuman atau ada dari bakteri lain," ujar Pembajun saat dihubungi, Selasa (28/5/2024).
Baca juga: Kronologi Keracunan Massal di Gunungkidul, Dua Orang Meninggal Usai Makan di Acara Syukuran
Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya belum bisa memeriksa tempat pengolahan makanan, mengingat makanan yang diduga jadi penyebab keracunan tersebut diolah dengan masakan rumahan, bukan katering atau rumah makan.
"Yang kita sayangkan kita belum diperkenankan masuk di tempat karena itu olahan rumahan bukan olahan ketiga (katering)," ucap dia.
Menurut Pembajun, dengan memeriksa tempat olahan makanan dapat diketahui berbagai kemungkinan penyebab dari keracunan yang dialami belasan warga Gungungkidul.
Mengingat makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak berubah warna dan tidak berbau.
"Tempat perlu jadi perhatian kan gitu. Kita belum lihat air didapat dari mana apakah air sumur, hujan atau air mineral kita perlu lihat. Bagaimana tempat pengolahan, sanitasinya bagaimana perlu kita lihat," kata dia.
"Kita masih belum diizinkan memang itu rumah duka karena kan itu diolah di rumah duka," imbuh dia.
Baca juga: Pendaftaran Panwas Kalurahan di Gunungkidul Diperpanjang, Ini Penyebabnya
Oleh sebab itu lanjut dia, Dinkes DIY belum bisa memastikan apakah penyebab dari keracunan karena makanan terkontaminasi bakteri E.coli atau ada kontaminasi lainnya.
"Kita tidak diperkenankan melihat sumber airnya segala macam belum boleh sama pihak keluarga. Kalau tidak diperkenankan tidak boleh kita paksa juga. Kalau info beberapa korban tidak ada makanan yang mencurigakan misalnya bau," ucapnya.
Sebelumnya, dugaan kasus keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kali ini, musibah menimpa belasan warga Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen.
Baca juga: 6 Pelaku Pembacokan di Magelang Dibekuk, 5 di Antaranya Pelajar yang Ditangkap di Sekolah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono menyampaikan, ada 12 orang yang mengalami keluhan akibat dugaan keracunan.
Adapun lima orang dirawat di rumah sakit, dan bahkan seorang anak meninggal dunia. Berdasarkan informasi dari warga, diketahui korban yang tewas adalah bocah berusia 10 tahun.
Selain itu, seorang di antara korban yang dirawat, terpaksa dirujuk ke rumah sakit PKU Muhammadiyah.
Baca juga: Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.