YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Sedikitnya 89 warga Padukuhan Joho, Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin, Gunungkidul, DI Yogyakarta mengaku tidak menyangka paket nasi kiriman salah seorang warga diduga menjadi sumber penyakit.
"Keluarga saya yang sakit satu orang. Kalau tetangga saya hampir semua, hampir satu RT (mengalami) sakit yang sama," kata Andrian Oktavian, salah seorang warga yang juga ikut mengkonsumsi makanan saat ditemui wartawan di Puskesmas Semin pada Kamis (16/5/2024).
Baca juga: Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal
Adrian mengaku ikut mencicipi nasi boks acara peringatan 1.000 hari orang meninggal yang dikirimnya itu. Dia yang hanya memakan sayur dalam nasi kiriman itu mengaku tidak mengalami gejala apapun.
Dia menyebut, warga yang mengalami gejala keracunan mengonsumsi daging dan mi di dalam paket nasi yang dikirim Rabu (15/5/2024) sore.
"Ada yang bilang dari daging, ada juga yang dari mi. Tapi (warga yang sakit) itu makannya beda-beda," kata dia.
Namun hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti keracunan massal ini.
Adrian mengatakan, salah satu anggota keluarganya yang makan daging dan mi merasakan mual dan pusing hingga dibawa ke Puskesmas Semin 1 pada Kamis (16/5/2024) pagi.
Baca juga: 14 Santriwati di Rokan Hilir Diduga Keracunan Makanan, 1 Meninggal Dunia
Sebelumnya, keracunan menyebabkan diare massal terjadi di Padukuhan Joho, Kalurahan Kalitekuk, Semin, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Hanya ada empat orang yang dirawat di puskesmas dan RSUD Wonosari.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Ismono menyampaikan, pihaknya menerima informasi mengenai keracunan massal dari Panewu Semin pada Kamis (16/5/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.
Adapun kasus tersebut terjadi di Padukuhan Joho, dengan jumlah 89 orang. Terdiri dari 79 kasus di Padukuhan Joho, dan 10 kasus di luar padukuhan Joho.
Mereka mengalami diare, tidak ada muntah. Ada lima orang yang dirawat karena diare.
"Ada 13 orang yang dilarikan di Puskesmas Semin I. Lalu dirawat di Puskesmas Semin 1 ada empat orang, dan dibawa ke RSUD Wonosari satu orang karena ruangan puskesmas penuh," kata Ismono saat ditemui di kantornya Kamis.
Dikatakannya, mereka mengalami diare diduga karena bakteri. Namun belum bisa diastikan dari mana asalnya bakteri tersebut.
Baca juga: 14 Santriwati di Rokan Hilir Diduga Keracunan Makanan, 1 Meninggal Dunia
Ismono mengatakan, mereka mengkonsumsi makanan untuk peringatan 1000 hari orang meninggal dunia itu dimasak pada Selasa (14/5/2024) malam sekitar pukul 21.00 WIB, dan dibagikan pada warga Rabu (15/5/2024) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Tadi malam warga merasakan diare pada pukul 23.00 WIB sampai Rabu sekitar pukul 02.00 WIB," kata Ismono.
Meski tidak banyak yang dirawat, namun dari Dinas Kesehatan tetap melakukan pemantauan di lapangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.