YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-kericuhan pelajar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan koordinasi dengan kepala sekolah yang terlibat.
Diketahui kericuhan yang melibatkan pelajar tingkat SMA atau SMK itu terjadi di Jalan Pramuka, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Baca juga: Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum
Wakil Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Suhirman mengatakan, koordinasi dilakukan agar masing-masing kepala sekolah dapat menahan dan menjaga anak didiknya agar tidak terprovokasi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah-kepala sekolah yang kemarin terindikasi untuk terlibat itu," kata dia saat dihubungi, Selasa (14/5/2024).
"Kepala sekolah masing-masing, menjaga anak-anaknya agar tidak terjadi hal semacam itu (kericuhan), dan tidak terprovokasi dengan adanya anak-anak dari luar sekolahnya," sambung dia.
Saat disinggung apakah sudah ada informasi terkait dengan pemicu kericuhan, Suhirman mengaku sampai sekarang belum tahu penyebabnya.
"Ya kemarin kepala sekolah juga enggak tahu. Artinya sebelumnya aman-aman aja sekolah itu. Kepala sekolah gak tahu pemicunya," jelasnya.
Menurut dia, tiba-tiba para siswa melakukan provokasi. Namun, tujuan dari provokasi yang dilakukan belum diketahui sampai sekarang.
Suhirman menjelaskan saat ini siswa kelas 12 SMA atau SMK sudah dinyatakan lulus tapi belum dilakukan penyerahan kembali ke orangtua masing-masing.
Artinya siswa-siswa tersebut masih dalam tanggung jawab atau pengawasan dari pihak sekolah. Sehingga pihaknya meminta kepada sekolah untuk mengendalikan anak-anak agar tidak terprovokasi kembali ke depannya.
"ini sebenernya sudah kelulusan, tapi penyerahan kembali ke orang tua belum. Artinya masih saya suruh mengendalikan anak-anak kelas 12 ini," jelas dia.
Disdikpora DIY juga sudah mengeluarkan edaran kepada sekolah-sekolah. Edaran tersebut berisi agar siswa tidak terbawa suasana euforia kelulusan hingga melampauai batas.
"Itu sebelum pengumuman sudah ada edaran itu, sudah kita edarkan. Sudah jauh-jauh sebelumnya buat edaran itu , saat kelulusan, pasca kelulusan itu sudah ada edarannya," kata dia.
Baca juga: Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai
Dalam surat edaran tersebut juga meminta kepada orangtua agar melakukan pengawasan terutama pada malam hari. Pihak sekolah juga diminta untuk mengawasi para peserta didiknya.
"Satu orangtua untuk, ya eforia agar tidak melampaui batas. Pengawasan dari orangtua, malam-malam agar tidak berpergian, mengawasi. Kemudian pihak sekolah juga mengawasi putra putrinya agar tidak terjadi gejala-gejala saling pancing antarsekolah lain," ungkapnya.
Saat disinggung soal satu siswa yang ditahan oleh polisi, pihaknya akan meminta informasi terlebih dahulu dari pihak sekolah.
"Ya kami nanti akan minta informasi dari sekolah kejelasan gimana," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.