Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Kompas.com - 14/05/2024, 17:11 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-kericuhan pelajar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan koordinasi dengan kepala sekolah yang terlibat.

Diketahui kericuhan yang melibatkan pelajar tingkat SMA atau SMK itu terjadi di Jalan Pramuka, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Baca juga: Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Wakil Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Suhirman mengatakan, koordinasi dilakukan agar masing-masing kepala sekolah dapat menahan dan menjaga anak didiknya agar tidak terprovokasi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah-kepala sekolah yang kemarin terindikasi untuk terlibat itu," kata dia saat dihubungi, Selasa (14/5/2024).

"Kepala sekolah masing-masing, menjaga anak-anaknya agar tidak terjadi hal semacam itu (kericuhan), dan tidak terprovokasi dengan adanya anak-anak dari luar sekolahnya," sambung dia.

Saat disinggung apakah sudah ada informasi terkait dengan pemicu kericuhan, Suhirman mengaku sampai sekarang belum tahu penyebabnya. 

"Ya kemarin kepala sekolah juga enggak tahu. Artinya sebelumnya aman-aman aja sekolah itu. Kepala sekolah gak tahu pemicunya," jelasnya.

Menurut dia, tiba-tiba para siswa melakukan provokasi. Namun, tujuan dari provokasi yang dilakukan belum diketahui sampai sekarang.

Suhirman menjelaskan saat ini siswa kelas 12 SMA atau SMK sudah dinyatakan lulus tapi belum dilakukan penyerahan kembali ke orangtua masing-masing.

Artinya siswa-siswa tersebut masih dalam tanggung jawab atau pengawasan dari pihak sekolah. Sehingga pihaknya meminta kepada sekolah untuk mengendalikan anak-anak agar tidak terprovokasi kembali ke depannya.

"ini sebenernya sudah kelulusan, tapi penyerahan kembali ke orang tua belum. Artinya masih saya suruh mengendalikan anak-anak kelas 12 ini," jelas dia.

Disdikpora DIY juga sudah mengeluarkan edaran kepada sekolah-sekolah. Edaran tersebut berisi agar siswa tidak terbawa suasana euforia kelulusan hingga melampauai batas.

"Itu sebelum pengumuman sudah ada edaran itu, sudah kita edarkan. Sudah jauh-jauh sebelumnya buat edaran itu , saat kelulusan, pasca kelulusan itu sudah ada edarannya," kata dia.

Baca juga: Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dalam surat edaran tersebut juga meminta kepada orangtua agar melakukan pengawasan terutama pada malam hari. Pihak sekolah juga diminta untuk mengawasi para peserta didiknya.

"Satu orangtua untuk, ya eforia agar tidak melampaui batas. Pengawasan dari orangtua, malam-malam agar tidak berpergian, mengawasi. Kemudian pihak sekolah juga mengawasi putra putrinya agar tidak terjadi gejala-gejala saling pancing antarsekolah lain," ungkapnya.

Saat disinggung soal satu siswa yang ditahan oleh polisi, pihaknya akan meminta informasi terlebih dahulu dari pihak sekolah.

"Ya kami nanti akan minta informasi dari sekolah kejelasan gimana," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Judi Online Makan Korban Lagi, Pemerintah Diminta Gerak Cepat

Judi Online Makan Korban Lagi, Pemerintah Diminta Gerak Cepat

Yogyakarta
Keributan di Depan Klinik Kecantikan Yogyakarta, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Saling Kenal

Keributan di Depan Klinik Kecantikan Yogyakarta, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Saling Kenal

Yogyakarta
Truk Terguling hingga Masuk Jurang di Bantul, Obat Nyamuk Bakar Berhamburan di Jalanan

Truk Terguling hingga Masuk Jurang di Bantul, Obat Nyamuk Bakar Berhamburan di Jalanan

Yogyakarta
Kemenlu Sebut 165 WNI Terancam Hukuman Mati, Terbanyak di Malaysia dengan Kasus Narkoba

Kemenlu Sebut 165 WNI Terancam Hukuman Mati, Terbanyak di Malaysia dengan Kasus Narkoba

Yogyakarta
Sakit Hati Difitnah Curi Ayam, Pria di Gunungkidul Bunuh Nenek Tetangganya Sendiri

Sakit Hati Difitnah Curi Ayam, Pria di Gunungkidul Bunuh Nenek Tetangganya Sendiri

Yogyakarta
Curi Sepeda Motor, Pria Asal Sukoharjo 'Didor' Polisi di Gunungkidul

Curi Sepeda Motor, Pria Asal Sukoharjo "Didor" Polisi di Gunungkidul

Yogyakarta
Pelaku Pembunuhan Nenek di Gunungkidul Ditangkap, Motif Sakit Hati Difitnah

Pelaku Pembunuhan Nenek di Gunungkidul Ditangkap, Motif Sakit Hati Difitnah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Diskominfo Pati Kesulitan Ubah Cap Negatif Sukolilo di Google Maps, Ini Alasannya

Diskominfo Pati Kesulitan Ubah Cap Negatif Sukolilo di Google Maps, Ini Alasannya

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Pilkada 2024, Bupati Bantul Bantah Pecah Kongsi dengan Wakilnya

Pilkada 2024, Bupati Bantul Bantah Pecah Kongsi dengan Wakilnya

Yogyakarta
Alami Kecelakaan Tunggal, Pengendara Motor di Bantul Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan

Alami Kecelakaan Tunggal, Pengendara Motor di Bantul Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan

Yogyakarta
Mengenal Blondo, Kuliner Lawas dari Sisa Pembuatan Minyak Kelapa

Mengenal Blondo, Kuliner Lawas dari Sisa Pembuatan Minyak Kelapa

Yogyakarta
Usai Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Jalan-jalan ke Malioboro

Usai Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Jalan-jalan ke Malioboro

Yogyakarta
Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Konsumsi Sabu

Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Konsumsi Sabu

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com