YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Sleman meninggal dunia setelah berlatih beladiri di kampusnya. Dari pemeriksaan, korban mengalami memar pada bagian usus.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian mengatakan, korban meninggal inisial IKK.
Baca juga: Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal
"(Korban) Dibawa berobat ke (rumah sakit) Sardjito. Rupanya di USG ada kayak pecah, memar, di usus halusnya," ujar Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian, Jumat (3/05/2024).
Riski menyampaikan korban sempat menjalani operasi. Setelah itu korban menjalani rawat inap, hingga akhirnya meninggal dunia pada Rabu (1/05/2024).
"Tanggal 1 (Mei) meninggal. Habis itu membuat laporan (Polisi) tanggal 1 sore," ucapnya.
Usai mendapat laporan, Polresta Sleman langsung melakukan penyelidikan. Salah satunya dengan memeriksa saksi-saksi. Saat itu pelaku berinisial AF menyerahkan diri.
"Kita kan kemarin sudah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yang (ada di lokasi latihan) pada malam hari itu. Nggak lama kemudian pelaku menyerahkan diri," bebernya.
Pelaku AF berusia 23 tahun warga Sumatera Barat. Pelaku juga berstatus sebagai mahasiswa.
Menurut Riski korban dan pelaku sama-sama satu kampus. Keduanya juga merupakan warga Sumatera Barat.
"Iya, si pelaku ini termasuk yang melatih," tandasnya.
Riski menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (28/04/2024). Dari keterangan yang didapat, korban ikut dalam acara kenaikan tingkat beladiri.
"Ketendang perutnya, ini masih kita dalami kalau ada saksi lain yang memberi keterangan. Ada yang bilang korban mau naik tingkat, para saksi ini disuruh tutup mata. Habis itu korban kayak duel sama pelaku, menurut pengakuan kayak duel sparing," tuturnya.
Diungkapkan Riski para saksi saat kejadian dalam kondisi matanya ditutup. Sehingga tidak melihat kejadian tersebut.
Olehkarenanya, sampai saat ini pihaknya masih terus mendalami kejadian tersebut. Termasuk mendalami keterangan dari pelaku.
"Kita cuma dapat keterangan dari pelaku itu kan, karena korban meninggal dan saksi juga ngggak melihat karena matanya ditutup," urainya.
Dugaan sementara luka dalam korban akibat tendangan. Namun, polisi masih akan konsultasi lebih lanjut dengan dokter ahli.
"Kita konsultasi dengan ahli dokter, artinya usus itu di dalam enggak serta merta dengan satu kali tendangan, mungkin korban sudah beberapa kali kena. Keterangan ahli dan pelaku harus kita sinkron kan. Keterangan pelaku cuma nendang sekali," ucapnya.
Baca juga: Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia
Diberitakan sebelumnya, Seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kabupaten meninggal dunia di rumah sakit pada Rabu (1/05/2024). Mahasiswa ini dirawat setelah mengengeluhkan sakit usai sparing atau latih tanding dalam kegiatan latihan bela diri.
Yuswanto berkata, latihan bela diri tersebut digelar di kompleks kampus korban. Polisi masih melakukan pendalaman apakah kegiatan tersebut merupakan agenda kampus atau hanya meminjam lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.