Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Kompas.com - 02/05/2024, 09:15 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Buruh di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi "May Day" di sejumlah lokasi pada Rabu (1/5/2024). Di antaranya di Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta, dan Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta.

Dalam aksi tersebut buruh menyampaikan beberapa aspirasi. Salah satunya adalah tuntutan perumahan murah di DIY. Pasalnya, harga rumah di DIY saat ini sudah tidak terjangkau bagi buruh.

Menanggapi hal itu, Disnakertrans DIY akan mengkomunikasikan tuntutan buruh itu kepada stakeholder terkait.

Baca juga: Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

“Terkait dengan tuntutan teman-teman (buruh) dalam hal ini kewenangan maupun stakeholdernya bisa nantinya dikomunikasikan,” ujar kepala Disnakertrans DIY, Aria Nugrahadi saat dihubungi, Kamis (2/5/2024).

"Aspirasi dari teman-teman ini nanti bisa terkomunikasikan terkait baik itu yang arahnya akses hunian ataupun nanti terkait bantuan transportasi dan lain sebagainya," lanjutnya. 

Terkait dengan rumah murah yang menjadi tuntutan buruh, kata Aria, hal itu menjadi kewenangan Kementerian PUPR.

"Bagaimana mekanisme subsidi agar rumah terjangkau bagi pekerja. Nanti komunikasi dan koordinasi,” ucap Aria.

Sebelumnya, Peringatan Hari Buruh atau May Day pada Rabu (1/5/2024) digelar di beberapa titik.  Selain buruh kelompok mahasiswa juga turut ikut melakukan demonstrasi.

Mereka menuntut agar pemerintah memberikan perumahan murah, subsidi transportasi, dan pendidikan layak bagi buruh di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tuntutan itu didengungkan karena harga rumah di DIY dianggap sudah tak terjangkau bagi buruh.

Sebagai informasi Upah Minimum Provinsi (UMP) di DIY sebesar Rp 2,1 juta. Sedangkan Upah Miminum Kota (UMK) di Kota Yogyakarta sebesar Rp 2,3 juta.

Harga rumah subsidi di DIY berkisar Rp 160 juta yang letaknya kebanyakan di Bantul serta Gunungkidul. Sementara rumah nonsubsidi mulai dari Rp 300 juta.

Salah satu buruh, Safariyanto mengaku dia yang sudah bekerja sebagai buruh mebel di DIY belum bisa membeli rumah. Dia sampai saat ini masih tinggal bersama orangtuanya karena tak sanggup membeli rumah dengan gaji Rp 2,4 juta.

"Susah dengan gaji Rp 2,4 juta per bulan dibanding dengan harga rumah sudah gila-gilaan," ujarnya saat ditemui di Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Rabu (1/5/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com