Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Hamzah Batik di Sleman Dilempar Dua Bom Molotov

Kompas.com - 09/04/2024, 13:42 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Toko Hamzah Batik di Jalan Kaliurang, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY), dilempar dua molotov.

Peristiwa pelemparan molotov ini terjadi pada Selasa (9/4/2024) pagi.

"Iya, pelemparan molotov menggunakan botol minuman ber energi yang kecil," ujar Kapolresta Sleman Kombes Yuswanto Ardi, saat dihubungi, Selasa (9/04/2024).

Yuswanto menyampaikan, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh penjaga Toko Hamzah Batik di Jalan Kaliurang, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.

Baca juga: Lebih dari 360.000 Kendaraan Pemudik Masuk Yogyakarta, Terbanyak Lewat Tempel Sleman

Saat sedang membersihkan toko setelah shalat subuh, penjaga tersebut mendengar suara seperti botol pecah.

Curiga dengan suara itu, penjaga ini lantas mengecek dengan melihat melalui jendela.

"Terus dia lihat ngintip melalui jendela kok ada api, terus dia keluar ternyata ada botol pecah satu buah dan satu lagi botol tidak pecah," tutur dia.

Kejadian tersebut lantas di langsung dilaporkan ke Kepolisian. Dari olah tempat kejadian, didapati ada dua botol molotov di lokasi.

Satu botol molotov pecah dan satu botol lagi masih dalam kondisi utuh.

"Ada dua tetapi yang meledak hanya satu," tutur dia.

Yuswanto mengatakan, kejadian pelemparan tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa ataupun kerugian materiil. Sebab, molotov yang dilempar hanya sampai di teras depan toko.

Baca juga: Mudik Lebaran, Jumlah Penumpang di Terminal Jombor Sleman Alami Peningkatan

"Tidak sampai ke dalam toko, hanya sampai di teras toko dan tidak menimbulkan kerusakan hanya gosong dan juga tidak menimbulkan korban jiwa," ujar dia.

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kejadian pelemparan molotov di toko tersebut. Polisi juga meminta keterangan saksi, termasuk rekaman CCTV.

"Sementara pelakunya masih kita lakukan penyelidikan, menggunakan scientific crime investigation. Rekaman CCTV itu sedang dalam proses analisa dari tim penyelidik kami," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com